Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi Lintas Partai, Jokowi Ogah Bahas Bagi-bagi Kursi

Kompas.com - 03/05/2014, 19:51 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Calon Presiden PDI-P, Joko Widodo (Jokowi), mengaku sudah kerap menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai untuk menghimpun dukungan. Namun komunikasi tersebut tidak untuk membahas rencana bagi-bagi kursi.

Menurut Jokowi, yang dikomunikasikan dengan partai-partai tersebut lebih banyak pada persoalan penyamaan visi dan misi capres. "Kita membahas kesamaan program dan visi misi untuk rakyat, bukan bagi-bagi kursi," katanya saat menemui Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansah, di kediamannya di Surabaya, Sabtu (3/5/2014).

Jokowi mengaku tidak sepakat dengan kebiasaan bagi-bagi kursi pada setiap kali komunikasi untuk koalisi dilakukan. "Yang dibahas pertama harusnya bagaimana nasib rakyat, bukan malah bagi-bagi kursi," ujarnya.

Kedatangan Gubernur DKI Jakarta ke kediaman Khofifah di Jemursari Surabaya itu disambut ratusan kader NU dari berbagai elemen seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Gerakan Pemuda Ansor, hingga kalangan mahasiswa PMII Jatim. Di forum pertemuan terbuka itu bahkan beberapa kali terdengar teriakan "Jokowi-Khofifah Yess".

Setelah berkunjung ke kediaman mantan menteri pemberdayaan perempuan itu, Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Ponpes Tebu Ireng Jombang, bertemu KH Solahuddin Wahid, diteruskan bertemu dengan Ketua Dewan Syuro PKB KH Azis Mansyur di Ponpes Pacul Gowang Jombang).

Terakhir, Jokowi akan bertemu dengan pengurus dan kader PDI Perjuangan se-Kabupaten Jombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com