Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie Setuju Koalisi Bukan Bagi-bagi Kursi

Kompas.com - 19/04/2014, 14:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, setuju dengan sikap partai politik yang menyatakan untuk tidak bagi-bagi kursi dalam membangun sebuah koalisi. Dia pun menyayangkan, saat ini, masih banyak pihak yang menganggap kalau koalisi pasti berujung pembagian kursi, baik kursi calon wakil presiden maupun menteri.

"Berkoalisinya beberapa partai peserta pemilu bukan dalam rangka bagi-bagi kursi seperti yang dikumandangkan banyak pihak," kata Pramono melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/4/2014) siang.

Menurut Pramono, koalisi harusnya didasari oleh kesamaan visi dan misi partai politik dalam membangun bangsa Indonesia. Dia menilai, permasalahan bangsa yang besar harus diselesaikan secara bersama-sama.

"Saya berharap koalisi partai-partai peserta pemilu ke depannya tetap didasari dengan semangat bersama membangun bangsa," lanjut bakal calon presiden konvensi Partai Demokrat itu.

Pramono mengklaim, selama sepuluh tahun kepemimpinannya dalam pemerintahan, Partai Demokrat selalu membangun koalisi berdasarkan atas kesamaan visi dan misi untuk kepentingan bangsa. Menurut dia, bagi-bagi kursi bukanlah sebuah prioritas bagi partai berlambang Mercy itu.

"Koalisi yang dijalankan Partai Demokrat selama ini adalah dalam rangka berbagi peran dan bersama melanjutkan pembangunan bagi kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Pramono mengatakan, ke depan, partainya akan membangun koalisi dengan tetap berpegang pada kepentingan bangsa, seperti yang sudah dilakukan pada dua periode sebelumnya. Menurut dia, Partai Demokrat kini masih terus mempelajari dinamika politik yang terjadi. Ia mengatakan, dinamika politik saat ini cukup mengejutkan karena hasilnya tidak seperti yang diramalkan lembaga survei.

"Bahkan partai dengan perolehan suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat saja tidak bisa mencalonkan presidennya tanpa berkoalisi," ujar Pramono.

Seperti diberitakan, sejauh ini setidaknya sudah terbentuk dua kubu koalisi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan Partai Nasdem, dan Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan. Kedua kubu sepakat untuk tidak berbagi kursi dalam koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com