Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Menang? Prabowo dan Ical Harus Cari Cawapres seperti Jokowi

Kompas.com - 16/04/2014, 19:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan bakal calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, harus mencari pendamping dengan kriteria mirip bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Menurutnya, hal ini perlu dipertimbangkan jika keduanya ingin menyaingi Jokowi. Tiga nama ini diprediksi akan maju dalam Pemilihan Presiden 2014.

Hendri menilai, Prabowo dan Ical sudah memiliki kriteria sebagai seorang pemimpin serta memiliki partai yang cukup kuat dan visi misi yang baik. Akan tetapi, menurut Hendri, keduanya tidak memiliki kesederhanaan, yang tengah digemari publik saat ini. Hal ini yang dianggapnya menjadi keunggulan Jokowi.  

"Mudah sekali kalau Prabowo dan Ical mau bersaing, cari saja cawapres seperti Jokowi, pasti akan sangat membantu," kata Hendri, di Jakarta, Rabu (16/4/2014) siang.

Menurut Hendri, tipikal pemimpin yang disukai masyarakat saat ini adalah yang mampu menunjukkan sifat kerakyatannya, mau turun ke lapangan, dan terlihat bekerja. Sementara, gaya yang ditampilkan Prabowo dan Ical dinilainya masih sangat elitis dan berjarak dengan rakyat. 

"Jadi, cawapres seperti itu untuk melengkapi kekurangan mereka yang tidak memiliki apa yang sekarang sedang menjadi tren politik di masyarakat," ujar Hendri.

Sejumlah nama yang dianggapnya memiliki karakter mendekati Jokowi, di antaranya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. Selain itu, politisi Golkar, Jusuf Kalla, juga dinilainya sebagai sosok yang kerap turun dan mau berbaur dengan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com