Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2014, 20:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai agamis yang sempat mendominasi jajaran partai Islam digeser oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini berdasarkan hasil quick count (hitung cepat) Jaringan Suara Indonesia (JSI).

Pada Pemilu Legislatif 2014, PKB mendulang suara 9,68 persen, sementara PKS 6,35 persen. "Pertama, yang menyebabkan PKB naik dari 5 tahun lalu (dari PKS) adalah kejatuhan PKS. Yang kedua, konflik Muhaimin dan Gus Gur tidak dibicarakan lagi di publik," kata Wakil Direktur JSI, Fajar Estamin, kepada wartawan, Rabu (9/4/2014) petang.

Fajar mengungkapkan, "kejatuhan" PKS diakibatkan kasus korupsi di tubuh partai berlambang bulan bintang tersebut. Kejatuhan PKS ini, lanjutnya, menyebabkan suara partai tersebut beralih kepada partai islam lain selain PKB, yakni PPP. Suara PKS juga disebutnya beralih ke PAN.

Dia menyatakan, PKS tidak seperti Golkar, yang meski ada kadernya tersadung korupsi, namun bisa bangkit kembali.

"Kalau Golkar recovery-nya cukup baik dibanding partai lain, khususnya PKS," ujar Fajar.

Ia membantah bahwa kehadiran bakal calon presiden PKB Rhoma Irama turut mendongkart suara partai. Sosok capres dari kalangan publik figur, lanjutnya, tidak terbukti mendulang suara bagi partai.

Fajar melihat PKB bangkit karena konsolidasi partai ke bawah. "Artinya publik di luar sana sudah bisa membedakan antara pilihan partai politik dan presidennya. Kecil sekali kemungkinan capres mendongkrak partainya," ujar Fajar.

Adapun mengenai PPP memeroleh 6,38 persen. Hal itu diyakni karena PPP memiliki pemilih "lama" dan basis kuat, salah satunya di Tasikmalaya. Padahal, PPP dinilai tidak melakukan kampanye yang bagus.

"Sekarang (PPP) hanya andalkan konstituen yang memang sudah ada sejak dulu. PPP dalam slogannya rumah besar umat Islam, tapi yang masuk ke sana enggak banyak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com