Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Bertemu Bung Karno, Kelompok Ini Dukung Prabowo-JK di Pilpres

Kompas.com - 01/04/2014, 12:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Puluhan orang yang tergabung dalam komunitas Suara Hati Rakyat for Presiden dan Wakil Presidenku 2014-2019 melakukan orasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014). Mereka meminta agar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berduet dengan politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla alias JK di Pemilu Presiden 2014.

Berdasarkan pantuan Kompas.com, aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB hingga 10.30 WIB. Mereka menggunakan kaus bertuliskan dukungan Prabowo sebagai presiden. Sejumlah pengamen ikut mengiringi orasi.

Ilham Ilyas dari Suara Hati Rakyat menjelaskan, ide pengusungan Prabowo-JK berasal dari mimpinya sekitar bulan Juli 2013. Ia mengaku bertemu dengan presiden pertama RI Soekarno dalam mimpi. Ceritanya, Soekarno memintanya untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mendukung kedua nama itu pada pilpres nanti.

"Sulit dipercaya atau tidak, saya bermimpi dikasih amanat mimpi oleh proklamator kita, Bung Karno, untuk menciptakan kemerdekaan jilid dua," kata Ilham kepada wartawan, Selasa.

Setelah memperoleh mimpi itu, ia lalu menyampaikan kepada masyarakat, baik melalui spanduk maupun media sosial. Ilham merasa tanggapan masyarakat positif.

"Saya ini pengusaha, sering datang keliling provinsi-provinsi sekalian untuk menyampaikan itu ke masyarakat. Alhamdulilah tanggapannya positif," ujarnya.

Ia menolak jika aksinya ini dikatakan diboncengi partai politik tertentu. Menurutnya, aksi ini spontan agar kondisi negara berubah. Ilham mengaku belum pernah menyampaikan mimpi itu kepada Partai Gerindra. "Biar saja mereka melihat dari pemberitaan yang ada," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com