Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi di Rumah Si Pitung, Jokowi Harus Minta Maaf

Kompas.com - 22/03/2014, 10:10 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deklarasi kesiapan menjadi calon presiden yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di rumah Si Pitung pada Jumat pekan lalu, mendapatkan aksi protes dari organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi.

Ketua Lembaga Antar Bidang Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Muhammad Rifky menyatakan keberatan dan meminta agar Jokowi segera meminta maaf kepada masyarakat Betawi karena Gubernur DKI ini telah menggunakan nama pahlawan Si Pitung untuk kepentingan politik.

"Kami tunggu permintaan maaf Jokowi dalam waktu 7 hari ke depan. Kalau dia mengabaikannya, kami akan galang kekuatan yang lebih banyak lagi," ancam Eky "Si Pitung", sapaan akrab Muhammad Rifkiy, saat dihubungi, Jumat (21/3/2014) malam.

Budayawan Betawi itu mengatakan, ada beberapa hal yang membuat masyarakat Betawi tidak terima saat Jokowi melakukan deklarasi di Rumah Pitung seminggu lalu. Pertama, pengumuman tersebut digelar secara mendadak tanpa ada komunikasi dahulu dengan masyarakat Betawi yang notabene "pemilik" rumah Pitung.

"Kalau izin dulu dengan tokoh-tokoh Betawi boleh tidak deklarasi di sini, kan bisa ditemenin juga oleh kami. Ini tidak ada, ujug-ujug deklarasi saja. Dia nyelonong masuk saja ke rumah orang, sedangkan tuan rumahnya tidak ada," ucapnya.

Kemudian permasalahan yang kedua adalah Rumah Pitung merupakan cagar budaya. Menurutnya, tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat deklarasi pencapresan suatu kelompok tertentu.

"Cagar budaya tidak layak dibawa ke ranah politik," tandas Eky.

Selain itu, yang membuat dirinya beserta tokoh Betawi lainnya geram dengan deklarasi Jokowi, yakni penggunaan kata Si Pitung yang merupakan simbol perlawan. Menurutnya, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu. Sebab, Pitung berjuang dan melawan penjajahan kolonial Belanda.

"Memangnya Jokowi mau melawan siapa? Mau melawan lawan politiknya yang nyapres? Mereka itu kader bangsa dan saya percaya mereka juga baik. Kenapa dilawan? Perkataan Jokowi ini multitafsir," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, tokoh Pitung merupakan penggambaran pahlawan yang berjuang tidak mementingkan kelompok, tapi untuk masyarakat. Berbeda dengan Jokowi yang mencalonkan diri menjadi presiden dari kelompok tertentu.

"Apalagi dia didompleng oleh para pengusaha yang berkepentingan mempertahankan bisnisnya," tambahnya.

Sudah bersabar

Eky menyatakan, pihaknya sudah resah dengan deklarasi pencapresan yang dilakukan Jokowi sejak seminggu lalu. Namun, ia dan tokoh Betawi lainnya sabar menunggu respons Jokowi.

Ia mengklaim sebenarnya banyak tokoh Betawi yang marah, tetapi tidak berani mengutarakannya. Para tokoh Betawi tersebut menunggu sampai Jokowi sadar atas perbuatannya itu.

"Tapi ternyata Jokowi tidak sadar juga, makanya kami baru protesnya sekarang," katanya.

Mungkin, lanjut Eky, apa yang dilakukan Jokowi di Rumah Si Pitung adalah untuk menarik minat dan simpati masyarakat Betawi untuk memilihnya. Namun sikapnya tersebut justru membuat para tokoh Betawi sangat tidak senang dengan pencapresan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurutnya, jika Jokowi ingin mengambil spirit kepahlawanan Pitung, sebaiknya menyelesaikan permasalahan Jakarta dulu. Oleh karena itu, strategi Jokowi dengan menggelar deklarasi di rumah Pitung tidak tepat.

"Kami lebih cinta Jokowi yang menuntaskan pekerjaannya memimpin Jakarta, sebab Si Pitung dikenal bisa memegang amanah dan tanggung jawab," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com