Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Bersyukur Sudah Tidak Menjadi Anak Jalanan

Kompas.com - 21/03/2014, 17:17 WIB
Hindra Liauw

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kini, Deddy Arundi (15), mantan anak jalanan, tak lagi merasakan kerasnya hidup di jalan. Tiga tahun belakangan ini, Deddy telah menjadi anak binaan Rumah Singgah Kumala yang berada di Jalan Terusan Berdikari No. 6 Rt 10 / 14, Rawabadak Utara, Jakarta Utàra.

Awalnya, remaja kelas 2 SMP tersebut mengaku memilih menjadi anak jalanan lantaran tidak ingin menyusahkan neneknya. Sejak usianya 7 tahun, ia sudah dititipkan di rumah neneknya lantaran ayah dan ibu tirinya yang bercerai. Sejak saat itu, Deddy belum pernah bertemu dengan ayahnya. Bahkan sampai saat ini Deddy juga belum pernah bertemu dengan ibu kandungnya.

Selama menjadi anak jalanan, Deddy sering kali mendapatkan tindak kekerasan oleh sesama teman anak jalanan. "Ya namanya juga anak jalanan, sering dipalakin, dipukulin juga kalau misalnya enggak kasih uang setoran ke senior," ujar Deddy di Rumah Singgah Kumala, Jumat (21/3/2014).

Bahkan, kata Deddy, teman-teman yang lain banyak yang mendapatkan tindak kekerasan hingga menyebabkan luka lebam di sekujur tubuh mereka. Saat masih menjadi anak jalanan, ia mengaku sering mengamen dan menjadi bajing loncat di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara. Setiap harinya ia harus menyetor sebagian penghasilannya kepada koordinator anak jalanan.

Namun, remaja yang bercita-cita menjadi insinyur ini bersyukur karena dirinya tidak lagi menjadi anak jalanan. Ia kembali mengenyam pendidikan yang sempat ia tinggalkan selama menjadi anak jalanan.

Deddy mengatakan, awalnya ia sering kabur karena tidak terbiasa dengan kehidupan di rumah singgah. "Dulu, sih awal-awal sering kabur juga, tapi sekarang enggak. Lebih enakan di sini (rumah singgah), bisa lebih mandiri dan bisa sekolah," ucap Deddy.

Direktur Eksekutif Yayasan Kumala Dindin Komarudin mengatakan, pihaknya memang melarang anak binaannya kembali ke jalanan. Mereka wajib bersekolah dan mengikuti kegiatan pembinaan seusai pulang sekolah.

"Jadi mereka kita adakan pembinaan supaya enggak balik lagi ke jalanan," ujar Didin.

Anak binaan juga mendapat pelatihan membuat kertas daur ulang ataupun kerajinan tangan bernilai ekonomis. Dengan demikian, kendati tidak mengamen, mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan. Mereka juga diberikan uang pembinaan sekitar Rp 28.000 hingga Rp 35.000 per harinya.

"Ya namanya juga anak jalanan, banyak juga yang seperti itu, datang ke beberapa yayasan, buat mendapatkan uang pembinaan saja," ujarnya.

Ia menambahkan, sebenarnya bukan hanya faktor ekonomi saja yang menyebabkan banyak anak turun ke jalan. Kebanyakan, kata Didin, justru mencari sosok orangtua yang tidak mereka dapatkan di rumah.

"Mereka nyaman dengan abang-abangan mereka walaupun harus menyetor, tapi mereka justru merasa dilindungi, tidak seperti orangtua yang mereka temui di rumah, makanya kami di sini berusaha agar para anak jalanan mendapatkan figur itu di sini," jelasnya.

Saat ini, Rumah Singgah Kumala memiliki 19 anak binaan yang tinggal di sana, dan 140 orang yang ikut pembinaan saja karena masih mempunyai keluarga. Menurut Didin, kegiataan pembinaan tersebut bermanfaat untuk mengajarkan kemandirian kepada para anak jalanan. Bahkan pelanggan hasil kerajinan tangan ataupun kertas daur ulang yayasan kumala merupakan perusahaan besar nasional.

"Mereka (anak binaan) juga banyak yang menjadi pelatih pembuatan kertas daur ulang di perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina, Chevron, jadi hadiah juga kan buat mereka tinggal di rumah singgah, bisa keliling Indonesia," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com