Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabam: Cawapres Jokowi Tidak Boleh Merasa Lebih Hebat

Kompas.com - 21/03/2014, 06:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengatakan sudah mengantongi nama-nama kandidat yang dinilai layak menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilu Presiden 2014. Ada satu syarat menjadi penentu kandidat yang akan dipilih mendampingi Gubernur DKI Jakarta itu.

"Yang paling penting, orang itu tidak boleh merasa lebih hebat dari Jokowi," ujar Pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sabam Sirait, di Jakarta, Kamis (20/3/2014). Dia menjelaskan, sifat itu perlu dimiliki pendamping Jokowi agar terjadi kelanggengan kepemimpinan nasional.

"Bagaimana Jokowi bisa memimpin kalau wakilnya merasa lebih hebat," kata Sabam. Selain itu, calon legislator Dewan Perwakilan Daerah itu juga mengungkapkan Jokowi memerlukan pendamping yang lebih muda darinya.

Orang itu, lanjut Sabam, harus bisa pula menutupi kekurangan Jokowi di bidang ekonomi dan hubungan internasional. Dia tak mempersoalkan mengenai latar belakang militer atau sipil bakal pendamping Jokowi.

Yang pasti, sebut Sabam, orang itu mampu melengkapi Jokowi dan memiliki semangat antikorupsi. "Kalau bisa ambil dari luar Jawa. Saat ini kan sudah ada 20 nama," tuturnya.

Saat ditanyakan soal nama-nama pendamping Jokowi yang memenuhi kriteria itu, Sabam pun mengajak wartawan bergurau. "Aku sempat tanya Madura itu luar Jawa enggak? Eh mereka (pengurus PDI-P) bilang iya. Ha-ha-ha, simpulkan saja sendiri karena di Madura kan banyak NU," imbuh Sabam.

Semenjak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ditetapkan sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mulai banyak tokoh yang mendekati sosok mantan Wali Kota Solo itu.

Mereka mendekatkan diri kepada Jokowi agar dijadikan bakal calon wakil Presiden. "Ada beberapa yang sudah ketemu dia (Jokowi) untuk menjadi (bakal calon) wapres," ujar Ketua DPP PDI-P Sidarto Danusubroto di Kompleks Parlemen, Kamis (20/3/2014).

Saat didesak untuk membuka nama-nama yang menjadi cawapres Jokowi, Sidarto mengelak. Demikian juga saat ditanyakan soal pertemuan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Khofifah Indar Parawansa dengan Jokowi di Balaikota pada Rabu (19/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com