Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Capres Harus Mau Buka Latar Belakang Keluarganya

Kompas.com - 17/03/2014, 11:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, calon presiden harus berani bersifat terbuka. Capres, kata dia, harus mau menjelaskan latar belakang keluarga dan jejak rekamnya selama ini.

"Seorang pemimpin harus terbuka. Kalau tertutup, ada yang enggak beres," ujar Pramono di Yogyakarta, Senin (17/3/2014).

Pramono menjelaskan, yang perlu diketahui dari seorang capres adalah keluarganya. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menyebutkan, sebuah negara pasti menginginkan pemimpinnya berasal dari keluarga baik-baik.

"Andai kata kau menjadi pemimpin, sebelum memimpin orang lain, pimpinlah keluargamu sendiri. Kalau keluarga sendiri saja belum bisa, bagaimana mau memimpin bangsa? Jangan pilih kucing dalam karung, kalau ketahuan kucingnya belang-belang kan," katanya.

Ia juga mempertanyakan jika ada kandidat capres yang tak bersedia menjawab soal tuduhan-tuduhan pelanggaran HAM. "HAM ini juga kan berlaku internasional, kok enggak boleh ditanyakan? Ada apa," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

"Kalau seseorang takut ditanya, ada sesuat pasti. Mau diatur oleh orang bagaimana demokrasi negeri kita ini," tambah Pramono.

Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku tak masalah jika harus membuka latar belakang keluarga dan jejak rekamnya selama ini. Ia merasa tak pernah berbuat hal-hal yang melanggar hukum sehingga tak ada beban untuk membuka perjalanan karir dan kehidupan pribadinya sebelum meraih kursi RI 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com