Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banyak Orang Bicara Anti-kolonialisme, tapi Berpikir seperti Kolonialis"

Kompas.com - 15/03/2014, 12:21 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu kandidat dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengkritisi kebijakan ekonomi Indonesia. Menurut dia, banyak orang meneriakkan slogan anti-kolonialisme, tetapi tak sesuai dengan laku hariannya.

"Banyak di antara kita yang retorikanya anti-kolonialisme, tapi berpikirnya bak kolonialis," kata Anies dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (15/3/2014). Di depan para mahasiswa IAIN Imam Rizali, Ambon, pertengahan pekan ini, Anies memberikan bukti tudingannya itu.

Buktinya, sebut Anies, adalah kebijakan ekonomi yang masih bicara soal sumber daya alam. "Cara berpikir kolonial bicaranya selalu sumber daya alam, tak pernah bicara soal kualitas manusia," kecam Anies. Dia mengatakan, bila Indonesia ingin jaya maka pola pikir semacam itu harus diubah.

Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini berpesan kepada ratusan mahasiswa yang mengikuti bincang-bincang "Sejam Bersama Anies Baswedan" untuk tak pernah melupakan peningkatan kualitas sumber daya manusia walaupun ada sumber daya alam melimpah. "Manusianya harus menjadi fokus," tegas dia.

Nasib guru

Terpisah, di depan peserta kegiatan Dies Natalis Universitas Pattimura, Anies mendorong pengistimewaan guru. Menurut dia, dalam lagu para guru kerap mendapat puja-puji, tetapi dalam kenyataannya nasib pahlawan tanpa tanda jasa itu tak benar-benar dipikirkan.

"Mari kita istimewakan guru-guru kita, istilahnya kita VIP-kan guru kita," ujar Anies. Dia meminta upaya itu dimulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, sebut dia, memberi kesempatan guru untuk lewat lebih dulu ketika bersamaan memasuki suatu tempat atau kendaraan.

Bila perlu, imbuh Anies, ada potongan harga khusus setiap kali para guru berbelanja. Menurut Anies, pengistimewaan semacam itu diharapkan akan membuat semangat mengajar para guru tersebut meningkat. "Tak hanya meningkatkan kesejahteraan para guru, tetapi juga memangkas pengeluarannya."

Menantang mahasiswa...

Di depan para mahasiswa, Anies pun menitipkan pesan khusus. Dia berharap, para mahasiswa hari ini tetap menempa diri dengan menjadi aktivis. "(Tapi) aktivis mahasiswa yang aktif di organisasi harus melatih diri berintegritas. Integritas harus dibangun sejak (masih menjadi) mahasiswa," tegas dia.

Anies mengatakan, indikator integritas sangat jelas, yakni akuntabilitas dan transparansi. Karenanya, dia pun berharap organisasi mahasiswa bisa akuntabel dan transparan. "(Karena), kalau sejak mahasiswa sudah terbiasa dengan selisih anggaran kegiatan, maka kelak setelah jadi pejabat pun (terbiasa) dengan selisih APBN atau APBD," tegas dia.

Selain itu, Anies juga menyerukan para mahasiswa untuk mulai berwirausaha. "Banyak aktivis yang lulus lalu aktif di LSM atau mengemban jabatan publik. Namun, masih sedikit yang menekuni kewirausahaan," kata dia. Kewirausahaan, ujar Anies, sangat penting untuk pengembangan diri sekaligus membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com