Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jadi Capres PDI-P, Ali Masykur Musa Sodorkan Tiga Catatan

Kompas.com - 15/03/2014, 07:34 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Ali Masykur Musa, mengapresiasi dan menilai positif pengusungan Joko Widodo sebagai bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dia pun menyebutkan ada tiga catatan terkait pencalonan Jokowi itu.

Pertama, sebut Ali, pencapresan Jokowi mempercepat pengelompokan ideologi dan segmentasi dukungan untuk konfigurasi kandidat pemilu presiden. Kedua, Jokowi merupakan figur pemimpin muda yang memiliki tempat startegis di dalam pemilu yang akan datang.

“Berarti masyarakat membuktikan bahwa mereka menghendaki capres muda menjadi bagian alih generasi. Artinya, pak Jokowi umurnya kan 53 jalan, ini bagus bagi anak- anak muda,” kata Ali di sela kunjungan ke Jember, Jawa Timur, Sabtu (15/3/2014).

Catatan ketiga, lanjut Ali, kemunculan tokoh muda seperti Jokowi akan menghadapkan masyarakat pada kompetisi yang lebih sehat. Pencalonan Jokowi, ujar dia, memastikan generasi pemimpin yang bakal mendapat kepercayaan masyarakat.

“Sekali lagi saya sebagai capres konvensi Partai Demokrat, merasa senang dan tidak menilai negatif (pencalonan Jokowi). Semua positif, karena masyarakat akan mendapatkan alternatif pilihan yang lebih bervariasi dan itu baik untuk demokrasi di masa yang akan datang,” papar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi mengatakan telah mendapat mandat dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden dan dia menyatakan siap. Pernyataan itu dia sampaikan di sela kunjungan ke Rumah Si Pitung, di Marunda, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com