Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jokowi Jadi Capres, Rhoma Bilang "No Comment"

Kompas.com - 14/03/2014, 18:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — "Raja Dangdut" Rhoma Irama enggan memberi komentar tentang diusungnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan.

Rhoma mengatakan, dia belum dapat mengomentari pencalonan Jokowi tersebut. "Saya untuk saat ini lebih ke no comment," kata Rhoma saat ditemui Kompas.com di kantor Riforri (Rhoma Irama for RI), di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2014).

Rhoma mengaku baru mengetahui kabar tentang deklarasi Jokowi. "Saya belum dengar. Saya baru dengar dari Anda," kata Rhoma.

Kendati demikian, dia berpendapat bahwa siapa pun yang akan mencalonkan diri merupakan calon pemimpin terbaik untuk bangsa. Calon-calon ini yang menurut Rhoma akan menghadapi suatu kontes pemilihan pemimpin bangsa.

"Siapa pun yang jadi (presiden), itulah pilihan bangsa. Konsekuensinya bahwa kita harus mendukung itu," ujar Rhoma.

Rhoma mengatakan, dia tidak memandang remeh siapa pun calon presiden (capres) yang akan bertarung dalam Pemilu Presiden 2014. Menurut Rhoma, setiap capres yang diusung satu partai tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Ia hanya berharap, pemilu presiden dapat digelar secara adil, bebas, dan jujur. Rhoma mengaku akan menjalin hubungan baik dengan para capres dari partai mana pun.

"Ini karena kita pasti akan bergandengan tangan. Kita bisa wujudkan bersama. Siapa yang jadi atau tidak, tergantung rakyat yang memilih, dan tergantung bagaimana takdir Allah," ujar Rhoma.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan siap menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Dia mengaku sudah menerima mandat dari Megawati Soekarnoputri.

"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan," kata Jokowi saat melakukan blusukan di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com