Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi Dua Kali Prabowo

Kompas.com - 12/03/2014, 17:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi kembali menempati peringkat teratas berdasarkan hasil survei calon presiden 2014. Dalam survei terakhir Indo Barometer bekerjasama dengan Laboratorium Psikologi Universitas Indonesia, elektabilitas Jokowi relatif jauh di atas tokoh lain, yakni di angka 30,3 persen.

"Jokowi masih jauh diatas calon yang lainnya," kata Pakar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk saat merilis hasil survei di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Hamdi memaparkan, hasil survei itu berdasarkan pertanyaan terbuka atau tanpa memberi pilihan nama. Hasil survei lainnya, elektabilitas bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di bawah Jokowi, yakni 15,8 persen.

Di bawah Prabowo, berturut-turut, yakni bakal capres Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mendapat 11,8 persen, bakal capres Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sama-sama mendapatkan 6,4 persen.

Sementara tokoh sisanya, tidak ada yang mendapatkan lebih dari dua persen suara responden. Mereka, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (1,2 persen), bakal capres Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa (1,1 persen), Ketua Umum Nasdem Surya Paloh (1,0 persen), politisi senior Golkar Jusuf Kalla (0,6 persen), Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (0,5 persen), peserta Konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan (0,5 persen).

Mereka yang memilih capres lainnya sebanyak 1,3 persen. Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 23,0 persen.

Survei itu dilaksanakan di 33 provinsi dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14-25 Februari 2014 dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dibiayai oleh Indo Barometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com