Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Megawati Ajak Jokowi Makan Soto ke Surabaya

Kompas.com - 01/03/2014, 13:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggandeng Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyelesaikan persoalan seputar pengunduran diri Wali Kota Surabaya Risma Triharini. Sabtu (1/3/2014) pagi, Mega, Jokowi, dan Wakil Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, bertolak ke Surabaya.

Surabaya memang sedang genting. Kader PDI-P yang menjadi Wali Kota Surabaya, Risma Triharini, bersitegang dengan DPD PDI-P Surabaya, partai yang mengusung dirinya menjadi wali kota. Pokok soalnya adalah Wakil Walikota Surabaya Wisnu Buana Sakti.

Risma berang. Wisnu ditunjuk partai sebagai wakil walikota tanpa pernah berkonsultasi dengan Risma. Padahal, menurut aturan, seharusnya nama calon wakil walikota diajukan Risma.

Konflik internal PDI-P ini memanas hingga menarik perhatian Jakarta. Komisi II DPR bahkan sempat memanggil Risma. Namun, Risma tak dapat memenuhi panggilan itu karena ada kegiatan lain. Risma juga sempat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengadukan masalah yang dihadapinya.

Gonjang-ganjing mundurnya Risma dan persoalan konflik internal PDI-P Surabaya tampaknya selesai akhir pekan ini. Megawati melarang Risma mundur. Risma tunduk (baca: Megawati Larang Risma Mundur dan Pesan Megawati untuk Risma)

Di Surabaya, di hadapan wartawan, Megawati yang didampingi Jokowi, Risma, Wisnu, dan Wakil Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta semua kader PDI-P untuk solid memenangkan pemilihan umum legislatif mendatang. Menurutnya, di tahun politik ini ada banyak pihak yang menginginkan soliditas PDI-P runtuh.

Makan soto

Persoalan di Surabaya, kata dia, juga tak lepas dari peran media yang menurutnya suka meramaikan suasana.

"Saya datang dengan Pak Jokowi nanti diramaikan, ada apa itu dengan Pak Jokowi? padahal ngopo toh? (kenapa sih)," kata Mega.

Menurut Mega, Jokowi ia ajak ke Surabaya untuk menemaninya makan soto. "Saya tanya, Dik (adik), Sabtu libur ndak. Libur Bu. Yuk, ikut ke Surabaya nanti makan soto di surabaya," cerita Mega soal ajakannya ke Jokowi.

Apa iya Mega mengajak Jokowi sekadar makan soto?

Di depan rumah dinasnya pagi tadi, Jokowi menyampaikan, jadwalnya bakal padat sebulan ke depan. Ia akan terus berada di luar kota pada setiap akhir pekan untuk agenda partai.

"Dalam sebulan ini full. Ini pulang sore (kembali ke Jakarta dari Surabaya). Besok rencana ke Bengkulu lagi," ujarnya.

PDI-P memang menugaskan Jokowi menjadi juru kampanye nasional selama Pemilu 2014. Jokowi tentu bakal keliling Indonesia. Apakah hanya sebagai juru kampanye atau sekadar cari soto?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com