Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capres Islam, Jusuf Kalla Teratas, Rhoma Irama Terbawah

Kompas.com - 23/02/2014, 15:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian banyak bakal calon presiden dari partai politik (parpol) yang berbasis Islam, Jusuf Kalla menempati posisi paling atas. Tokoh yang disebut-sebut akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendapatkan suara 17,6 persen dalam survei terakhir Political Communication (Polcomm) Institute.

Sementara itu, saingannya yang juga akan diusung PKB, Rhoma Irama, berada pada posisi buncit dengan persentase 0,7 persen. "Publik menilai potensi Jusuf Kalla ada pada kerja nyata dan kontribusinya di bidang sosial. Publik menilai, JK cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan," kata Direktur Polcomm Institute, Heri Budianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Minggu (23/2/2014) siang.

Pada posisi kedua, ada bakal capres dari Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dengan persentase 10,8 persen. Bakal capres Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berada setelahnya. Pakar hukum tata negara itu mendapatkan persentase sebesar 9,3 persen.

Bakal capres PKB lainnya, Mahfud MD, menempati peringkat keempat dengan persentase 7,3 persen. Di posisi kelima terdapat bakal capres PKS Hidayat Nurwahid dengan 4,2 persen.

"Publik menilai, Hatta berpengalaman di pemerintahan dan dapat diterima oleh semua kalangan. Yusril dianggap bisa mengubah sistem ketatanegaraan Indonesia. Mahfud MD dinilai sebagai mantan pimpinan MK (Mahkamah Konstitusi) yang bersih. Sementara Hidayat dinilai publik sebagai sosok yang bersih dan peduli," jelas Heri.

Untuk posisi di bawah 5 besar, Heri tidak menyebut lagi alasan responden memilih tokoh bakal capres. Di posisi keenam, ada bakal calon presiden Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dengan 3,4 persen. Posisi ketujuh, ditempati oleh bakal capres PKS Anis Matta dengan 2,1 persen.

Bakal capres PKS lain Ahmad Heryawan berada setelahnya dengan 1,2 persen bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Muhaimin memang tidak pernah disebut-sebut sebagai capres. Namun, nama dia tetap kami masukkan karena dia ketua umum. Yang namanya ketua umum, menurut saya, pasti punya ambisi untuk jadi capres," ujar Heri.

Survei ini dilakukan dengan mengambil sebanyak 1.200 responden dari 29 provinsi se- Indonesia. Survei dilakukan pada periode 15 Januari hingga 15 Februari 2014 lalu. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 96,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com