Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surono: Gunung Api Bukan Virus Flu yang Menular

Kompas.com - 14/02/2014, 15:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Badan Geologi Surono menegaskan, aktivitas Gunung Kelud tidak akan berdampak pada gunung-gunung berapi di sekitarnya. Setiap gunung api, sebut Surono, memiliki karakteristik masing-masing sehingga tidak bisa disamaratakan.

"Gunung api bukan virus flu. Seperti saya bergaul dengan Anda, terus saya flu, Anda ketularan. Ini tidak ada kaitannya. Kelud punya cara sendiri, Sinabung punya cara sendiri," ujar Surono di kantor Kepresidenan, Jumat (14/2/2014).

Surono mengakui sempat terjadi kepanikan akibat pemahaman ini di sekitar Gunung Merapi, Yogyakarta. Pasalnya, di sana, masyarakat mendengar dentuman dan getaran. "Saya jawab dan sosialisasikan bahwa yang terdengar di Merapi itu letusan Kelud, dan bukan Merapi. Merapi normal, tidak ada," imbuh Surono.

Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi itu tak bisa memperkirakan akan berapa lama Gunung Kelud aktif. Dia menegaskan, berdasarkan ciri letusannya, Gunung Kelud biasanya menyemburkan material dalam satu kali dengan jumlah yang sangat besar.

Akan tetapi, Surono tidak bisa memastikan apakah letusan kali ini akan mengikuti pola yang sebelumnya terjadi. "Kelud itu singkat, besar, dan padat. Mudah-mudahan seperti itu," ucap Surono.

Seperti diberitakan, Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Kelud menyemburkan material kerikil dan abu vulkanik hingga ketinggian 17 kilometer. Hingga kini, dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud mencapai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Erupsi Gunung Kelud juga berpengaruh pada penerbangan di berbagai bandara di Pulau Jawa. Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Ahmad Yani Semarang menghentikan penerbangan setidaknya hingga Sabtu (15/2/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com