Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Akan Kunjungi Lokasi Bencana Gunung Kelud

Kompas.com - 14/02/2014, 12:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dalam waktu dua hari ini, pemerintah akan fokus melakukan kegiatan tanggap darurat di lokasi bencana letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur. Dalam tiga hingga empat hari ke depan, Presiden akan mengunjungi lokasi bencana. Demikian disampaikan Presiden saat membuka rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

"Hari ini, besok, dan lusa, kita utamakan kegiatan tanggap darurat di lapangan. Setelah itu, saya akan datang ke lokasi langsung untuk melihat seperti apa situasi setelah dua hari itu," ujar Presiden.

Hadir dalam ratas ini di antaranya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Kapolri Jenderal Sutarman, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono.

Menurut Presiden, ia sudah mendengarkan penjelasan singkat dari Menteri ESDM dan Kepala PVMBG terkait erupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2/2014) malam. Presiden pun telah menerima laporan soal situasi terkini di Jawa Timur dan Jawa Tengah tentang sebaran abu yang akan mengganggu penerbangan. 

Presiden mengatakan, telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dan Gubenur Jawa Timur Soekarwo untuk melakukan kegiatan tanggap darurat di lokasi.

"Saya juga sudah memberikan instruksi kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk segera dan ditingkatkan intensitas bantuannya," kata Presiden.

Presiden bersyukur tidak ada korban jiwa dalam letusan Gunung Kelud kali ini. Menurutnya, masyarakat di sekitar Gunung Kelud patuh dengan apa yang disarankan pemerintah sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Ini pelajaran yang dapat kita petik, kalau saudara-saudara kita, masyarakat lokal, sungguh mematuhi apa yang disampaikan pemerintah, maka sesungguhnya kita bisa mencegah jatuhnya korban jiwa yang tidak perlu," ujarnya.

Seperti diberitakan, Gunung Kelud meletus pada pukul 22.50 WIB. Letusan gunung ini mencapai ketinggian 17 kilometer. Hingga kini, dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud dirasakan hingga Purwokerto, Cilacap, dan Bondowoso. Penerbangan menuju Yogyakarta, Solo, dan Surabaya hingga kini terpaksa dihentikan akibat pendeknya jarak pandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com