Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2014, 23:43 WIB
Dian Maharani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan siap diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait beras impor Vietnam. Dia menilai, masalah beras impor telah dipolitisasi.

"Saya siap (diperiksa BPK). Semakin lucu saja. Semakin dia (BPK) masuk, semakin saya siap. Selama kebenarannya saya pegang, saya tidak khawatir sama sekali," kata Gita di Hotel Horison, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014). Gita berkeyakinan tidak ada penyelewengan di Kementerian Perdagangan terkait kebijakan beras impor ini.

Gita menuding, kisruh impor beras ini bermuatan politis, yang kemudian dikaitkan dengan pengunduran dirinya sebagai Menteri Perdagangan. "Kami akan membuktikan sampelnya. Berarti nanti ketahuan siapa yang politisasi. Sistem di Kementerian Perdagangan mampu mengatasi hal seperti ini," ujar dia.

Hasil uji laboratorium, papar Gita, menyatakan bahwa beras yang beredar di Pasar Induk Cipinang adalah jenis premium. Pengujian dilakukan dua laboratorium, yaitu Sucofindo dan Pusat Pengawasan Mutu Barang (PPMB) Kementerian Perdagangan. Hasil uji tersebut, ujar dia, mementahkan tuduhan pengimporan beras medium dari Vietnam.

Sebelumnya, anggota BPK, Ali Masykur Musa, yang juga peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, mengatakan bahwa BPK akan terus menelusuri dugaan penyelewengan di balik masuknya beras impor dari Vietnam. BPK menjadwalkan pengumpulan data dan pemeriksaan awal pada Februari 2014. Jika diperlukan, kata Ali, maka BPK akan memeriksa Gita, sekalipun dia telah mundur dari jabatan Menteri Perdagangan.

Ali menyebutkan adanya tiga aspek yang harus ditempuh dalam menyikapi persoalan ini. Ketiga aspek itu adalah penelusuran regulasi apakah pengadaan beras tersebut legal atau ilegal, soal penerimaan negara, dan kebijakan produksi beras di Indonesia. Menurut dia, jika pengelolaan padi di Indonesia sudah cukup, maka impor akan merugikan rakyat banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com