Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Kritik KPI

Kompas.com - 20/01/2014, 14:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mempertanyakan kebijakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang kerap kali mengurusi media miliknya, yaitu Media Indonesia dan Metro TV. Kedua media itu kerap dinilai digunakan untuk kampanye Partai Nasdem.

Surya mengaku dapat memahami masih adanya kegelisahan dari berbagai kalangan terkait jaringan media yang dia miliki itu. Namun, menurutnya, KPI sebagai regulator tidak perlu mengurusi hal yang kecil seperti itu.

"Ini kan masalah kecil, masalah tetek bengek saja. KPI harusnya melihat permasalahan penyiaran ini dalam hal yang lebih luas," kata Paloh di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Surya mengatakan, permasalahan yang lebih luas itu seperti masalah frekuensi penyiaran yang sudah mulai dikuasai oleh kekuatan asing. Jika tidak segera diselesaikan, menurutnya, akan menjadi permasalahan serius.

"Frekuensi kita sekarang sudah dikuasai oleh Qatar, Singapura. Asing mulai merebut frekuensi kita. Kenapa kita harus lihat urusan yang tetek bengek, sementara ada urusan yang besar seperti ini?" kata Surya.

"Kita lihat dulu secara luas dan keseluruhan, sudah bagus belum? Kalau semua sudah bagus, baru kita lihat warna sepatunya, kancing bajunya," lanjutnya.

Meski demikian, Surya mengaku dirinya sangat menghormati segala aturan yang telah diterapkan oleh KPI. Sebagai seorang pemilik media, dia hanya menyayangkan jika regulasi tidak dapat diterapkan dengan maksimal.

Pasalnya, kata dia, media pada era demokrasi mempunyai peran yang sangat besar dalam membangun negara. Di satu sisi, media bisa membawa negara ke arah yang lebih baik. Di sisi lain, media juga bisa membawa ke dalam keterpurukan.

"Sekarang ini, saat rasa kepercayaan masyarakat kepada tokoh, kepada parpol, sudah mulai menurun, siapa yang dipercaya? Media," pungkas Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com