Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny Indrayana: Tak Mungkin Anas "Tweet" di Rutan KPK

Kompas.com - 17/01/2014, 23:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengatakan, tidak ada tahanan yang bisa menggunakan ponsel, apalagi ngetweet atau berkicau dari dalam Rumah Tahanan KPK, Jakarta. Hal ini termasuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang kini ditahan KPK sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang.

"Aku nggak yakin itu Anas. Itu di KPK, Bos. Kalau di rutan saya masih mungkin ada yang megang HP (ponsel)," kata Denny di sela-sela acara peluncuran buku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat (17/1/2014) malam.

Menurut Denny, pengawasan di Rutan KPK begitu ketat sehingga tidak memungkinkan bagi tahanan untuk memegang ponsel. Tahanan yang mendekam di Rutan KPK, katanya, jumlahnya lebih sedikit sehingga cenderung mudah diawasi.

"Yang diawasi kan cuma berapa orang, Bos, jangan dibandingin dengan kami (Ditjen Pemasyarakatan) yang awasin 500-3.000 orang. Di KPK berapa sih (tahanannya)? Sepuluh. Kalau ngawasin sepuluh terus ada HP masuk, nggak mungkinlah," sambung Denny.

Seperti diberitakan sebelumnya, akun Twitter Anas kembali aktif meski pemiliknya telah ditahan oleh KPK. Juru Bicara Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto menjelaskan, setelah Anas ditahan KPK tepat sepekan lalu, akun Twitter @anasurbaningrum memiliki admin, atas permintaan Anas.

Seperti tweet yang pernah disampaikan sebelumnya, Anas kembali menganjurkan agar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2014. Pasalnya, karena sudah dua kali menjabat sebagai Presiden, SBY sudah tidak bisa maju sebagai capres.

Adapun calon presiden yang dianjurkan Anas adalah peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Dahlan Iskan. Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, elektabilitas Dahlan paling tinggi dibanding 10 peserta lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com