Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Gubernur DKI Jakarta Perlu Masuk Jajaran Kabinet

Kompas.com - 15/01/2014, 20:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo berpendapat persoalan banjir di Jakarta tak akan pernah selesai jika koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi buruk. Sebagai solusi dari kebuntuan koordinasi itu, Tjahjo mengusulkan Gubernur DKI Jakarta masuk dalam jajaran kabinet.

"Pertemuan Pak SBY dengan Jokowi harus lebih sering. Kalau perlu, Gubernur Jakarta masuk dalam kabinet agar koordinasi lebih mudah dan fokus," ujar Tjahjo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, persoalan banjir Ibu Kota harus dilihat secara komprehensif. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, katanya, tidak bisa langsung dipersalahkan. Tjahjo menuding egoisme sektoral yang menjadi penyebab dari lamanya penuntasan masalah banjir di Jakarta.

Egoisme sektoral itu, lanjut Tjahjo, terjadi pada beberapa proyek normalisasi waduk yang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Namun, pemerintah pusat dianggap kurang maksimal mengerjakan tugasnya. Demikian pula dengan pembangunan giant sea wall yang akan mengatasi persoalan banjir rob di bagian Jakarta Utara.

"Pemerintah pusat harus memberikan skala prioritas, kecuali kalau ingin ibu kota negara dipindahkan, tapi ini kan tidak begitu," ucap Tjahjo.

Seperti diberitakan, hujan deras yang mengguyur Jakarta beberapa hari ini telah membuat sejumlah titik di Ibu Kota terendam air. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (14/1/2014), tercatat ada 1.800 warga yang mengungsi akibat banjir.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan saat ini status Jakarta masih dalam tahap "siaga" banjir. Status itu akan memengaruhi skenario kerja kepala satuan kerja perangkat daerah di sektornya masing-masing. Sejauh ini Jokowi merasa puas atas kerja yang dilaksanakan aparat di bawahnya dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com