Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Minta KPK Juga Periksa Timses Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie

Kompas.com - 10/01/2014, 11:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penyidikan aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010. Seharusnya, menurut Anas, KPK juga memeriksa tim sukses dua kandidat Ketua Umum Demokrat ketika itu, yakni Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

Dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2014), Anas menyinggung pemeriksaan kader-kader Demokrat yang ketika kongres mendukung dirinya menjadi ketum. "Tim relawan saya banyak dipanggil (KPK), diminta keterangan," kata Anas.

Anas menilai, pemeriksaan itu baik untuk mendapatkan keterangan utuh mengenai Kongres Demokrat. Hanya, sayangnya, kata dia, KPK baru melihat sepertiga dari yang ada.

"Dua pertiga yang lain belum dilihat sungguh-sungguh. Kalau dilihat sungguh-sungguh, relawan kandidat-kandidat lain dalam jumlah yang sama perlu diminta keterangan juga," kata Anas didampingi para pengurus Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia.

Menurut Anas, jika KPK sungguh-sungguh melakukan penyidikan, barangkali ditemukan juga adanya aliran dana dari timses kandidat lain.

"Poin saya, saya setuju dan mendukung KPK untuk bekerja adil, profesional, dan transparan karena itu asas lembaga KPK. Maka, siapa pun yang layak jadi saksi, mbok yah dipanggil. Jangan ada saksi yang berkali-kali dipanggil, tapi ada calon saksi yang layak (dipanggil), tapi dihindar-hindari dipanggil," kata Anas.

"Saya dukung KPK untuk bekerja adil, profesional, dan transparan sehingga ketika peradilan berjalan, yang ditemukan adalah kebenaran dan keadilan. Apa pun konsekuensi dari kebenaran dan keadilan itu juga harus diterima oleh siapa pun," tambah mantan anggota DPR itu.

Seperti diberitakan, Anas Urbaningrum disebut dalam persidangan Tipikor mendapat dana sebesar Rp 2,21 miliar dari proyek Hambalang. Uang itu digunakan untuk pencalonan diri Anas sebagai calon ketua umum Demokrat.

Menurut jaksa, uang itu digunakan antara lain untuk membayar hotel, sewa mobil para pendukung Anas, membeli handphone BlackBerry, jamuan para tamu, dan untuk hiburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com