Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Terduga Teroris Medan Sembunyikan Fadli Sadama

Kompas.com - 17/12/2013, 20:17 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga terduga teroris yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara, Senin (16/12/2013) diduga terlibat dalam dugaan perampokan di penukaran uang dan bank di Medan. Selain itu, ketiganya ternyata juga diduga menyembunyikan terpidana teroris Fadli Sadama saat dalam pelariannya.

"Keterlibatan mereka perampokan di money changer di Jalan Brigjen Katamso bersama Fadli. Selain itu, juga yang bersangkutan dalam konteks juga menyembunyikan Fadli. Fadli dalam masa pelarian berhubungan dengan mereka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (17/12/2013).

Boy memaparkan, mereka adalah  Hayat (27), Fahrul Rozi (32) dan Tomas (33). Tiga orang tersebut, katanya, ditangkap pada waktu yang berbeda saat mengendarai sepeda di Jalan Veteran, Medan. "Mereka ditangkap saat mengendarai sepeda motor. Tapi dalam waktu yang berbeda," kata dia.

Dikatakannya, Tomas terkait dalam kasus perampokan Bank Mustika dan Bank Mandiri di Medan pada 2008. Tomas, kata Boy, juga terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga, Medan 2010. Sedangkan Fahrul Rozi terlibat dalam kasus perampokan Bank Mandiri dan CIMB Niaga, Medan. Adapun Hayat terlibta dalam kasus perampokan penukaran uang di Medan, 2008.

Disampaikannya, saat ini, ketiganya ada dalam pemeriksaan oleh petugas Densus 88 dan Polda Sumut. "Ketiga mereka masih diperiksa Polda Sumut. Densus kerja sama dengan Polda Sumut," kata dia.

Boy menuturkan, untuk kepentingan pemeriksaan dan pengembangan lebih dalam, tiga orang itu akan dibawa ke Jakarta dengan pengawalan Densus 88. Dikatakannya, ketiga orang tersebut ditangkap berdasarkan pengembangan hasil penyelidikan atas terpidana teroris Fadli Sadama.
Untuk diketahui, Fadli Sadama akhirnya ditangkap kembali di Malaysia.

"Penangkapan berdasarkan pembuntutan yang dilakukan petugas kami sejak Fadli ditangkap dua minggu lalu," lanjut Boy itu.

Sebelumnya Fadli Sadama adalah narapidana teroris yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan pada 11 Juli 2013. Dia lalu ditangkap di Malaysia 20 November 2013. Gembong teroris itu diputus bersalah dalam kasus tindak pidana terorisme terkait perampokan Bank CIMB Medan 2010 lalu. Fadli Sadama juga sebelumnya terlibat dalam banyak kasus perampokan bank lainnya di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

Sebelum melakukan berbagai perampokan, terlebih dahulu Fadli Sadama bersama Toni Togar (pentolan teroris medan yang kini mendekam di Nusakambangan) berangkat ke Ambon dalam rangka persiapan aksi pada 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com