"Bukan hanya karena ada gereja, tetapi ada sejumlah obyek wisata, pelabuhan, bandara, dan pusat keramaian," kata Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Senin (16/12/2013).
Polda yang menjadi wilayah prioritas tersebut, ujar Boy, adalah Polda Sumatera Utara, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, Polda Bali, dan Polda Kalimantan Timur. Kemudian Polda Papua, Polda DIY, Polda NTT, Polda Sulawesi Tengah, Polda Sulawesi Utara, Polda Maluku, dan Polda Kalimantan Tengah.
Meski bukan prioritas pertama, lanjut Boy, 17 Polda lain tetap akan mendapatkan porsi pengamanan yang cukup. "Ada sekitar 92 ribu (personel) pasukan yang akan diterjunkan dalam Operasi Lilin 2013. Terdiri dari 91.058 personel polda dan 951 personel dari Mabes (Polri) yang diperbantukan," ujar Boy.
Boy mengatakan sampai saat ini Mabes Polri belum mendapatkan informasi atau data ancaman teror untuk kedua perayaan. Meski demikian, langkah antisipasi tetap dilakukan. Operasi Lilin 2013 dijadwalkan berlangsung pada 23 Desember 2013 hingga 1 Januari 2014. "Tempat wisata, tempat keramaian, dan pusat perbelanjaan jadi sasaran prioritas Operasi Lilin," ujar Boy.
Terkait penangkapan tiga terduga teroris yang diduga akan mengganggu pelaksanaan perayaan Natal dan Tahun Baru, Boy mengatakan kepolisian saat ini terus meningkatkan kewaspadaan. Perburuan terhadap orang-orang yang masuk daftar pencarian orang juga terus dilakukan.
Pekan lalu, Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris, yakni Fahri alias Agus, Raden Irwan alias Arkom, dan Abidin. Fahri ditangkap petugas di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (11/12/2013). Sementara dua terduga lain ditangkap Minggu (15/12/2013) di dua tempat terpisah. Irwan ditangkap di Lamongan, Jawa Timur, sementara Abidin ditangkap di Bekasi.