Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Anggota DPR yang Diduga Lecehkan Perempuan

Kompas.com - 11/12/2013, 19:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comKomisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengadukan empat anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ke Badan Kehormatan atas tuduhan pelecehan verbal terhadap salah satu calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Siapa saja mereka?

Berdasarkan informasi, keempat nama itu yakni dua pemimpin Komisi I dan dua anggota Komisi I. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin (Fraksi PDI Perjuangan), Wakil Ketua Komisi I Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat), anggota Komisi I Syahfan Badri Sampurno (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), dan anggota Komisi I Oheo Sinapoy (Fraksi Partai Golkar).

Bermula dari canda

Hasanuddin menceritakan, pada bulan Juli 2013, Komisi I DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon anggota KPI. Ada 21 calon yang diuji komisi ini. Salah satunya adalah Agatha Lily, yang kini terpilih menjadi komisioner KPI.

"Pada saat saya memimpin, ada guyonan memang kepada Ibu Lily. Saya merasa guyonan itu biasa karena Komisi I akrab sama Agatha Lily. Pasalnya, sebelum nyalon jadi anggota KPI, dia adalah tenaga ahli KPI selama tiga tahun," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Sebagai pemimpin, Hasanuddin mengaku tak hanya mengatur lalu lintas interupsi dan pertanyaan dari anggota Dewan, tetapi dia juga kerap mengeluarkan canda untuk mencairkan suasana. Ketika itu, Hasanuddin mengaku bercanda soal nomor telepon.

"Saya dulu bercanda, nomor handphone diganti apa enggak kalau dipilih? Guyon, ketawa-ketawa. Ibu Lily memang masih lajang," ucapnya.

"Wah ini nanti kalau lulus makan-makan di mana? Ini dari anggota, ya guyonan," cerita politisi PDI Perjuangan.


Ramadhan Pohan merasa tak lecehkan

Ramadhan Pohan bereaksi berbeda dengan Hasanuddin. Ia justru bingung dengan aduan Komnas Perempuan itu ke BK. Ia mengaku tak pernah sekali pun bertanya kepada Agatha Lily dalam proses seleksi anggota KPI. Ia pun heran dengan pernyataan BK yang menyebutkan ada anggota Komisi I yang menggoda Agatha.

"Saya enggak omong spa, cantik. Siapa yang omong, saya juga enggak tahu. Tanya BK saja," ujarnya.

Merendahkan perempuan

Sebelumnya, BK menerima laporan dari Komnas Perempuan yang menyebutkan bahwa empat orang anggota Komisi I DPR diadukan ke Badan Kehormatan DPR. Mereka dianggap melontarkan pernyataan yang tidak sensitif jender dalam proses seleksi uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner KPI.

Anggota BK dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Ali Maschan Musa, menuturkan, ada anggota Komisi I yang melontarkan pernyataan bernada seksual dan dianggap sudah keluar dari substansi materi seleksi calon komisioner KPI.

"Pernyataannya seperti, 'Ibu kok cantik sekali? Hari ini ke spa berapa kali?'," ucap Ali.

Menurut Ali, uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan di DPR seharusnya hanya menanyakan persoalan identitas, kapasitas, dan kapabilitas. Ali mengatakan, pihaknya akan memanggil empat anggota Komisi I DPR itu pekan depan.

Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah menuturkan, laporan ke BK dilakukan atas pengaduan masyarakat yang diterima pihaknya. Ada masyarakat, sebut Yuniyanti, yang mencermati uji kelayakan dan kepatutan KPI.

"Fit and proper test ini dianggap merendahkan perempuan dan bisa berujung pada peminggiran perempuan pada akses politik dan posisi-posisi strategis," ucap Yuniyanti.

Lebih lanjut, Yuniyanti meminta kepada BK DPR untuk membuat pakta integritas berbasis HAM dan jender untuk calon anggota Dewan. "Ini untuk memastikan anggota DPR punya perspektif HAM dan jender, bukan pelaku kekerasan atau terindikasi terlibat dalam pelanggaran HAM dan jender," ucap Yuniyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com