Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Lelang Barang Gratifikasi KPK Capai Rp 72 Juta

Kompas.com - 11/12/2013, 14:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Lelang barang gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sukses besar. Hasil lelang terbuka yang dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/13) siang itu mencapai angka Rp 72 juta.

"Kita tadi sudah melangsungkan lelang, antusiasmenya seru dan ramai sekali. Hasil lelang ini Rp 72.287.400," kata Direktur Gratifikasi Giri Suprapdiano usai lelang dilangsungkan.

Dari 78 barang gratifikasi yang dilelang, sebanyak 74 barang laku terjual. Hanya 4 barang yang tidak mendapatkan penawaran. Keempat barang itu adalah satu buah Chinese Ceramic Mini Tea Set seharga Rp. 889.300, satu buah pulpen seharga Rp. 835.300, satu paket stik golf seharga Rp 4.104.000 dan 3 lembar voucher belanja seharga Rp. 235.300. Sementara barang lainnya mulai dari barang elektronik seperti handphone, jam tangan, dan Ipod, hingga pakaian seperti batik dan baju koko laku terjual. Bahkan, beberapa diantaranya terjual jauh dari batas limit.

"Misalnya tadi sejadah yang harga limitnya Rp. 80.000 bisa menjadi 1,6 Juta," lanjut Giri.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengaku merasa puas dengan lelang ini. Selain hasil yang didapat cukup besar, antusiasme warga yang mengikuti lelang juga cukup tinggi.

"Tadi sampai ramai sekali, ada yang lucu-lucu, ada juga yang sampai tegang," kata Adnan.

Dia berharap akan semakin banyak lagi warga yang ikut dalam pelaksanaan lelang selanjutnya. Dengan demikian, negara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com