Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Minta WNI di Australia Tenang

Kompas.com - 20/11/2013, 16:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada semua warga Indonesia di Australia untuk tetap tenang menyikapi penyadapan yang dilakukan Australia kepada dirinya dan sejumlah pejabat Indonesia. Kepala Negara meminta mereka melakukan aktivitas seperti biasa.

"Saya berpesan kepada warga Indonesia di Australia, apakah diplomat, pekerja, dan mahasiswa, untuk tetap tenang. Teruslah bekerja dan belajar. Pemerintah Indonesia bersama-sama Pemerintah Australia memiliki tugas dan kewajiban mengatasi masalah ini," kata Presiden saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Sebelum menggelar jumpa pers, Presiden SBY melakukan pertemuan dengan Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat, Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Mereka membicarakan masalah penyadapan.

Presiden mengaku dapat memahami kekesalan dan kemarahan rakyat Indonesia atas informasi penyadapan pihak Australia. Namun, kata dia, dalam hubungan antarbangsa, tidak boleh terlalu emosional ketika menghadapi situasi tertentu.

"Mesti tetap rasional. Apa yang kita tempuh dan lakukan menyusul penyadapan akan menentukan masa depan Indonesia-Australia dan menentukan persahabatan antara bangsa Indonesia dan Australia yang sesungguhnya terjalin dengan baik," kata Presiden.

Dalam jumpa pers tersebut, SBY kembali meminta Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk memberikan penjelasan dan sikap resmi Australia terkait penyadapan. Surat resmi akan dikirimkan Presiden SBY pada malam ini.

Selain itu, Presiden juga meminta beberapa kerja sama dihentikan sementara sampai ada kejelasan dari Australia. Kerja sama tersebut berupa pertukaran informasi dan intelijen, operasi militer bersama atasi penyelundupan manusia, dan latihan bersama tentara kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com