Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Pemerintah Bantu KPU Perbaiki DPT

Kompas.com - 13/11/2013, 17:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah untuk membantu Komisi Pemilihan Umum dalam menyelesaikan masalah daftar pemilih tetap (DPT) nasional untuk Pemilu 2014. Presiden berharap semua pihak bersinergi untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu 2014 yang lebih transparan dan akuntabel.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha sesuai pertemuan antara pemerintah dengan para pemimpin lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

"Diharapkan jajaran pemerintah, instansi terkait, kementerian terkait untuk membantu KPU di pusat maupun di daerah, apakah itu dalam hal sinkronisasi atau akurasi data pemilih," kata Julian.

Pertemuan itu digelar khusus membahas kisruh DPT. Pemimpin lembaga tinggi negara yang hadir, yakni Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Hamdan Zoelva, Ketua BPK Hadi Poernomo, Ketua Komisi Yudisial Sumarman Marzuki dan Ketua MA Hatta Ali. Hadir pula Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Adapun Presiden didamping Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator bidang Polhukam Djoko Suyanto dan Menteri Koordinator bidang Kesra Agung Laksono.

Dalam pertemuan itu, Mendagri dan Ketua KPU diminta menjelaskan secara utuh permasalahan dan perkembangan penyelesaian kisruh DPT.

Julian mengatakan, Presiden meminta KPU menjalankan tugasnya dengan baik. Hak konstitusional rakyat untuk memilih dalam pemilu harus diperhatikan dengan serius di sisa waktu yang tersedia.

Secara terpisah, Husni meminta kepada semua pihak untuk membantu dalam perbaikan DPT. Jika ada pihak yang memiliki data pembanding atau data tambahan, Husni meminta segera diserahkan ke KPU sebelum batas waktu yang ditetapkan pada 4 Desember 2013 .

"Baik dari parpol, LSM, orang per orang yang memiliki data silahkan datang ke KPU. Kita juga berharap masyarakat yang belum terdaftar berinisiatif untuk menyampaikan informasi itu kepada KPU," kata Husni.

Ketua DPD mengaku optimistis KPU bisa menyelesaikan masalah DPT. Menurutnya, DPT kali ini lebih baik dibanding pemilu sebelumnya. "Perbedaannya hanya 10 juta. Nanti disisir lagi. Masih ada waktu untuk menyisir, mungkin ada yang double," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com