Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Sebelum Dipulangkan, Warga Syiah Dibina di Asrama Haji Pondok Gede

Kompas.com - 11/11/2013, 16:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan pemerintah akan membantu proses pemulangan warga Syiah ke kampung halamannya, di Sampang, Madura. Sebelum dipulangkan, seluruh warga Syiah yang mengungsi akan dibina di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Suryadharma menuturkan bahwa dirinya menemui warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo, Jawa Timur, 6 November lalu. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan kepada para pengungsi bahwa pemerintah telah melakukan komunikasi dengan ulama dan tokoh masyarakat di Sampang, Madura. Hasilnya, pengungsi dan para tokoh setempat menginginkan semua kembali ke kampung halamannya.

"Saya bertanya siapa yang mau kembali ke Sampang? Saya bilang ini tidak memaksa ya, dan semuanya angkat tangan, mau kembali ke Sampang," kata Suryadharma seusai menjadi pembicara dalam diskusi politik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (11/11/2013).

Suryadharma menyampaikan, saat ini ada 69 kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian. Ia meminta, seluruhnya bekerja sama dengan pemerintah agar proses pemulangan berjalan sesuai rencana. Kerja sama tersebut, kata dia, seluruh warga Syiah yang mengungsi dimintanya bersedia dipindah ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Di asrama itu, para warga Syiah akan diberi pelatihan dan wawasan mengenai hidup rukun bertetangga. Semua pengungsi akan menetap di sana setidaknya sampai proses pembangunan rumah di Sampang selesai dilakukan sekitar 2-3 Desember 2013.

"Pemerintah memikirkan supaya ketika pindah ke sana sudah punya rumah. Semua sudah dikoordinasikan, biaya siap tinggal persamaan persepsi," ujarnya.

Seperti diketahui, ratusan warga Syiah terpaksa mengungsi setelah terjadi bentrok dengan warga Sunni di Sampang, Madura, beberapa waktu lalu. Tak hanya harus mengungsi, puluhan kepala keluarga juga kehilangan harta benda dan tempat tinggal akibat bentrokan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com