Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pundak Sutarman Kini Ada Bintang Empat

Kompas.com - 05/11/2013, 13:08 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemandangan berbeda terlihat pada seragam dinas yang dikenakan Sutarman, Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Bintang tiga yang setia bertengger di pundaknya telah hilang digantikan dengan pangkat bintang empat.

Hal itu terlihat pada saat Sutarman menghadiri upacara penyematan baret biru kepada Satgas FPU (Formed Police Unit) Indonesia VI di Pantai Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2013).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, Sutarman telah resmi berpangkat Jenderal sejak Sabtu (2/11/2013) kemarin. Hal itu menyusul dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengangkat pangkat Sutarman dari sebelumnya Komisaris Jenderal menjadi Jenderal.

"Jadi Pak Kapolri sudah resmi menjadi Jenderal sejak Sabtu kemarin. Tapi baru hari Senin (bintang) digunakannya," kata Ronny.

Presiden secara resmi melantik Sutarman sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Timur Pradopo pada Jumat (25/10/2013) lalu. Meski telah resmi menjabat sebagai Kapolri, Sutarman baru diangkat sebagai Jenderal pada Sabtu kemarin.

Sutarman menjadi satu-satunya calon tunggal pengganti Timur yang diajukan SBY ke DPR. Setelah menjalani proses uji kepatutan dan kompetensi, DPR akhirnya menyetujui Sutarman menjadi Kapolri.

Timur sebenarnya baru memasuki masa pensiun pada awal Januari 2014 mendatang. Namun, Presiden memutuskan untuk melakukan proses pergantian Kapolri lebih cepat dengan dalih agar Polri dapat berkonsentrasi dalam membantu penyelenggaraan Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Nasional
Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Nasional
Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com