Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dicuekin" Lembaga Survei, Prabowo Santai Saja

Kompas.com - 25/10/2013, 15:27 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


GARUT, KOMPAS.com - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan ada kecenderungan lembaga survei di Indonesia sengaja tidak mencantumkan namanya dari bursa survei capres 2014. Namun, dia mengaku akan menanggapi hal itu dengan santai karena yakin rakyat Indonesia tidak akan salah memilih pemimpinnya.

"Ada yang bikin survei-survei itu. Saya tidak dimasukkan. Ya, tidak apa-apa. Yang memilih (nanti) ya kalian-kalian yang di kecamatan-kecamatan, yang di desa-desa," ujarnya di hadapan ribuan anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Gedung Intan Balarea, Garut, Jumat (25/11/2013) siang.

Melihat kondisi bangsa yang sedang mengalami krisis kepemimpinan dan krisis kepercayaan saat ini, Prabowo mengajak seluruh komponen bangsa untuk memilih pemimpin yang bersih.

"Saat ini pilihannya sudah jelas. Antara benar dan yang tidak benar, antara Kurawa dan Pandawa, antara yang bersih dan yang koruptor. Rakyat yang harus memilih dan bersikap," tegasnya.

Prabowo berbicara di hadapan massa HKTI dalam acara Silaturahim Ketua Umum dengan Para Anggota HKTI. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga sudah disebut-sebut oleh partainya sebagai calon presiden di Pilpres 2014.

Prabowo juga tidak menampik kehadirannya di Garut juga dalam rangka konsolidasi menuju 2014 dan untuk memberi dukungan kepada kandidat calon Bupati Garut putaran kedua Rudy Gunawan-Helmi Budiman yang diusung Partai Gerindra dan koalisinya.

Jangan gampang percaya media

Sementara itu, di tengah pidatonya yang berapi-api, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya pada banyak media saat ini. Dia menganalogikannya dengan para penegak hukum yang terlibat perkara suap.

"Sekarang ini, jangan percaya kadang apa yang yang disampaikan oleh media-media. Media ini juga manusia Indonesia. Kalau hakim agung, hakim MK saja bisa disogok apalagi wartawan, sama saja," kata Prabowo disambut gegap gempita tepuk tangan ribuan anggota HKTI yang memenuhi gedung Intan Balarea, Garut, Jawa Barat, Jumat (25/11/2013) siang.

Pernyataan Prabowo ini pun menuai kritik dari para jurnalis. Namun, Prabowo tetap pada pendapatnya.

"Itu kan gejala, wartawan juga manusia. Semua orang kan bisa (disuap)," jawab Prabowo singkat, saat dikonfirmasi Kompas.com.

Tak puas dengan jawaban Prabowo, sejumlah pewarta di Garut dan organisasi profesi wartawan siang ini berencana menggelar aksi demo terkait pernyataan Prabowo ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com