Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Berita Penculikan, Kepala BIN Berniat Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 20/10/2013, 00:46 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman berniat menempuh jalur hukum terhadap penyebar isu penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budisantoso oleh BIN.

Menurut Marciano, isu itu dapat membuat kepercayaan publik berkurang kepada BIN. "Upaya hukum akan dilakukan apabila BIN akan melakukan keberatan dengan pernyataan itu. Jadi kami akan lakukan upaya hukum kepada kepolisian. Pernyataan itu sangat merugikan," kata Marciano di Kantor BIN, Kalibata, Jakarta, Sabtu (19/10/2013).

Sebelumnya, beredar kabar dari loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bahwa Subur dijemput staf BIN pukul 09.00 WIB, Jumat (18/10/2013) karena Kepala BIN ingin bertemu pukul 10.00 WIB.

Namun, setelah Subur tiba di Kantor BIN di Kalibata, dia diberitahu bahwa Kepala BIN sedang menghadap Presiden. Subur kemudian dikabarkan tidak boleh meninggalkan kantor BIN saat itu.

Padahal, di hari yang sama Subur diundang menjadi narasumber dalam dialog "Dinasti versus Meritokrasi Politik" yang digelar Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Mereka menilai hal itu disengaja agar Subur tidak menghadiri dialog PPI.

Kabar itu kemudian menimbulkan spekulasi berbagai pihak bahwa Subur diculik. Menanggapi informasi yang beredar itu, Marciano menggelar jumpa pers pada Sabtu malam.

Dalam jumpa pers itu Marciano membantah kabar penculikan tersebut. Marciano mengatakan, isu penculikan itu sempat ditanyakan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Marciano  berharap pihak yang menyebarkan isu ini segera meminta maaf.  Setelah meminta maaf, lanjut Marciano, pihak penyebar isu segera membuat klarifikasi sehingga masalah tak perlu sampai ke jalur hukum.

Sementara itu, Subur yang dihubungi terpisah mengakui tidak ada penculikan terhadap dirinya. Subur memang batal bertemu Marciano pada Jumat itu. Namun, setelah dari kantor BIN dia berangkat ke Pontianak, Kalimantan untuk keperluan acara lainnya.  Urusan ke Pontianak itulah yang menjadi alasan batalnya Subur menghadiri dialog yang diadakan PPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com