Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Kerja Sama KPU-Lemsaneg Akan Diputuskan 24 Oktober

Kompas.com - 17/10/2013, 21:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo, mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat gabungan bersama Komisi I DPR untuk mengambil keputusan terkait kerja sama KPU dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Rapat gabungan pada 24 Oktober ini dipimpin langsung oleh Ketua DPR Marzuki Alie.

Arif menjelaskan, rapat gabungan yang juga akan melibatkan KPU, Lemsaneg, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Kementerian Dalam Negeri itu terpaksa digelar karena hampir seluruh fraksi menolak kerja sama tersebut. Penolakan itu didasari kekhawatiran Lemsaneg dijadikan alat untuk memberi keuntungan pada partai politik tertentu.

"Tidak aman. Benar-benar menjadi alat bantu, menjadi alat propaganda parpol dan memberi keuntungan pada salah satu parpol partisipan. Ini sikap semua fraksi," kata Arif seusai rapat bersama KPU, Lemsaneg dan Bawaslu, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Dalam rapat tersebut, Lemsaneg meminta rapat digelar tertutup. Menurut Arif, permintaan itu dikarenakan ada beberapa hal yang dijelaskan menyangkut sistem teknologi informasi yang digunakan KPU. Sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU dianggap belum aman dan Komisi II meminta sistem tersebut diperkuat agar tidak bisa diganggu oleh siapa pun.

"Posisi IT itu semata-mata alat bantu untuk memudahkan kerja KPU dalam rangka melaksanakan tahapan-tahapan pemilu. Tapi proses utamanya tetap manual dalam pemungutan suara dan penghitungan rekapitulasi suara sesuai dengan perintah Undang-Undang," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Bawaslu, Muhammad, mengatakan, Lemsaneg meminta waktu untuk menjelaskan kontribusi teknologi informasi terhadap rekapitulasi suara di pemilu 2014. Dalam kesempatan itu, Lemsaneg ingin memastikan kerja samanya dengan KPU semata-mata untuk mengamankan data pemilu.

"Pada waktunya (rapat gabungan) akan diumumkan keputusan terhadap nasib kerja sama ini, apakah berlanjut atau harus berahir. Lanjut atau tidak, Lemsaneg mengaku siap," ujarnya.

KPU meminta bantuan Lemsaneg untuk menjaga penyampaian hasil pemungutan suara Pemilu 2014. Selain dengan pengamanan sistem informasi dan teknologi milik KPU, Lemsaneg juga menerjunkan anggotanya di beberapa daerah.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, alasan menggandeng Lemsaneg dalam mengamankan data Pemilu 2014 adalah karena KPU kekurangan sumber daya manusia dan infrastruktur terkait teknologi informasi. Dia mengatakan, pada 2012 lalu, KPU disarankan bekerja sama dengan beberapa instansi negara untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu 2014.

Selain dengan Lemsaneg, KPU juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kerja sama ini dinilai membantu meningkatkan kemampuan teknologi informasi kepemiluan. Disampaikannya, KPU ingin meningkatkan kualitas pengelolaan data. Di sisi lain, katanya, Lemsaneg adalah lembaga yang memiliki kompetensi dalam mengamankan informasi.

Menurut Husni, Lemsaneg akan mengamankan seluruh data pemilu yang dimiliki KPU sejak nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara dua pihak itu ditandatangani. Di antaranya, kata dia, data pemilih dan hasil perolehan suara.

Husni menegaskan, proyek pengamanan data pemilu dilakukan oleh konsorsium yang tidak hanya terdiri dari Lemsaneg. Anggota konsorsium juga terdiri dari Badang Pengkajian dan Penerapan Teknplogi (BPPT) dan beberapa universitas. Menurut Husni, kekhawatiran beberapa pihak soal Lemsaneg akan memainkan hasil pemilu untuk kepentingan kelompok atau partai politik tertentu sangat berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com