Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan KPK Baru Menahan Andi Mallarangeng Sekarang

Kompas.com - 17/10/2013, 17:12 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan penahanan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng pada Kamis (17/10/2013) didasari oleh penilaian penyidik bahwa hari ini adalah waktu yang tepat. Penahanan dipandang perlu dilakukan demi kepentingan penyidikan.

"Penahanan itu kewenangan penyidik, dan penyidik menganggap penahanan AAM (Andi Alfian Mallarangeng) tepatnya hari ini, karena itu dilakukan penahanan hari ini untuk kepentingan penyidikan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis.

Menurutnya, penahanan seorang tersangka berdasarkan penilaian obyektif dan subyektif penyidik. Johan membantah anggapan yang menilai jika Andi batal ditahan pekan lalu karena unsur pimpinan KPK tidak lengkap sehingga tidak dapat memutuskan penahanan. Menurutnya, pada pekan lalu, penyidik KPK menganggap pemeriksaan belum selesai sehingga perlu dilanjutkan hari ini.

"Kemarin memang penyidik menganggap pemeriksaan AM (Andi) belum selesai karena itu hari ini dilanjutkan dan setelah melakukan pemeriksaan, kemudian disimpulkan perlu dilakukan penahanan, maka dilakukan penahanan untuk AAM (Andi)," tutur Johan.

Setelah menahan Andi, katanya, KPK akan kembali memeriksa saksi-saksi untuk melengkapi berkas pemeriksaan Andi untuk selanjutnya dilimpahkan ke tahap penuntutan kemudian disidangkan di pengadilan. KPK menahan Andi seusai memeriksa yang bersangkutan sebagai tersangka selama hampir enam jam.

Pemeriksaan ini merupakan yang ketiga kalinya bagi Andi. Pada dua pemeriksaan sebelumnya, KPK merasa belum perlu menahan Andi. KPK menetapkan Andi sebagai tersangka sekitar Desember 2012. Mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu diduga bersama-sama melakukan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com