Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Jokowi "Nyapres", Bagaimana Nasib Jakarta?

Kompas.com - 14/09/2013, 20:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melejit setelah sejumlah survei menempatkannya sebagai kandidat calon presiden dengan tingkat keterpilihan paling tinggi. Joko Widodo alias Jokowi bahkan berhasil mengungguli elektabilitas para seniornya di panggung politik seperti Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto. Bagaimana nasib Ibu Kota jika politisi PDI Perjuangan itu benar-benar diusung sebagai capres pada Pemilihan Presiden 2014?

Yang pasti, jika Jokowi maju sebagai capres, maka, wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama akan naik menjadi DKI-1. Pengamat politik Alfan Alfian mengatakan, sosok Basuki yang kontroversial dengan gayanya yang ceplas-ceplos diprediksi akan menimbulkan permasalahan baru. Menurutnya, reaksi yang muncul bisa saja berupa aksi unjuk rasa. 

"Akan banyak protes," kata Alfan, seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (14/9/2013).

Menurut Alfan, secara kepemimpinan, Basuki termasuk baik. Namun, politisi Gerindra itu, menurutnya, harus memperbaiki pola komunikasinya yang terkesan tempramental dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. 

"Ini bukan soal Pak Ahok minoritas. Soal gaya berkomunikasi saja yang tampaknya perlu diubah," kata Alfan.

Alfan sendiri berpendapat, idealnya, duet Jokowi-Basuki maju dalam Pilpres 2014. Akan tetapi, jika itu terjadi, tentunya akan ada kekosongan kepemimpinan di Ibu Kota. Selain itu, biaya politik yang ditimbulkan sangat tinggi.

"Terutama cost untuk pilkada ulang. Kalau Jokowi maju capres, maka mungkin sebaiknya Ahok yang meneruskan kepemimpinan DKI yang semakin kompleks ini. Tantangan Ahok tentu semakin berat kalau ditinggal Jokowi," papar Alfan.

Tak hanya soal biaya politik. Dari sisi etika politik, menurutnya, pasangan Jokowi-Basuki akan dinilai sebagai sosok yang mementingkan kekuasaan karena meninggalkan jabatan sebelum masa bakti berakhir.

Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto menilai, bila Jokowi "nyapres", maka kondisi Jakarta akan berbeda di bawah kepemimpinan Basuki. Ia meminta agar publik tidak menaruh curiga secara berlebihan atas sikap Basuki yang dikenal ceplas-ceplos.

"Kritisme boleh dilakukan, tapi juga jangan curiga serampangan. Karena, bagaimanapun, inilah konsekuensi atas setiap pilihan dalam demokrasi elektoral yang harus dihormati," kata Gun Gun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com