Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membantah partainya tak menyikapi tingginya keinginan publik agar partainya mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Puan menekankan, penentuan calon presiden merupakan wewenang ketua umum. Selain itu, partainya masih fokus pada pemilihan legislatif.
Menurut Puan, meski ada dorongan besar dari internal dan eksternal partainya untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai calon presiden, PDI Perjuangan memilh mencermati dinamika politik yang berkembang.
"Apa pun usulannya, kita ingin mencermati gelagat politik yang ada dan bagaimana menyiapkan pileg di depan," tandasnya.
Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang digelar di Ancol, Jakarta, menyatakan bahwa penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Penentuannya akan disampaikan pada momentum yang tepat sesuai dengan dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal partai, dan kepentingan ideologis partai.
Rakernas PDI Perjuangan digelar pada 6-8 September 2013 di Ancol, Jakarta. Agenda utama rakernas ini adalah konsolidasi menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden tahun depan. Sebanyak 1.330 kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia hadir dalam rakernas. Dalam pelaksanaannya, muncul sejumlah nama yang diusulkan oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia.
Selain Megawati, nama lain yang mencuat dan dianggap layak menjadi calon presiden PDI Perjuangan adalah Joko Widodo dan Puan Maharani. Di luar munculnya sejumlah nama sebagai kandidat calon presiden, banyak juga perwakilan DPD PDI Perjuangan yang mengusulkan agar nama calon presiden diputuskan pada 10 Januari 2014. Usulan itu menjadi pertimbangan karena dinilai sebagai waktu yang paling tepat dan berbarengan dengan hari jadi partai berlambang banteng tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.