Qodari menuturkan, kekuatan masing-masing partai baru akan tampak lebih jelas di tahun depan, khususnya setelah bergulirnya waktu pemilihan legislatif. Atas dasar itu, ia mengimbau PDI Perjuangan tak tergesa menentukan calon presiden yang akan diusungnya pada Pilpres periode 2014-2019.
"Soal capres, tahun lalu nomor satu selalu Prabowo, nah sekarang ada Jokowi, tahun depan belum tentu," kata Qodari saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Secara umum, kata Qodari, mengusung Jokowi menjadi calon presiden saat ini masih terlalu dini. Terlebih, Jokowi masih disibukkan mengurus Ibu Kota karena tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Lebih baik konsolidasi saja dulu, Undang-Undang Pilpres juga belum definitif," tandasnya.
Untuk diketahui, Rakernas PDI Perjuangan pada 6-8 September mendatang diprediksi akan penuh kejutan. Pasalnya, rakernas itu adalah yang terakhir kalinya dilakukan PDI Perjuangan sebelum perhelatan Pemilu 2014.
"Insya Allah di rakernas kali ini akan ada kejutan-kejutan," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senin (2/9/2013).
Puan masih enggan mengungkap kejutan yang dimaksudnya. Namun, ia menuturkan, agenda utama dari rakernas kali ini adalah persiapan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Ia pun tak menampik nantinya jika pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di seluruh Indonesia akan datang dengan berbagai usulan nama capres.
Usulan-usulan itu, lanjutnya, nantinya akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam memutuskan capres yang akan diusung partai berlambang banteng itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.