Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhuk dan HAM: Rusuh di Lapas Labuhan Ruku Spontan Terjadi

Kompas.com - 18/08/2013, 22:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi menyampaikan bahwa kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013) sore, terjadi secara spontan. Kerusuhan pecah serta beberapa narapidana melarikan diri setelah menerobos pos keamanan dan melumpuhkan petugas jaga.

"Kejadian sekitar pukul 17.00, mereka spontan menerobos pos pengamanan dan melakukan penyerangan terhadap petugas serta melakukan pembakaran ruang KPLP dan ruang registrasi," kata Akbar saat dihubungi dari Jakarta, Minggu malam.

Akbar mengaku belum memeroleh informasi mengenai jumlah narapidana yang melarikan diri. Namun begitu, dia menyatakan bahwa ada narapidana yang melarikan diri setelah menerobos pos keamanan dan melompati pagar tembok lapas.

Saat kerusuhan pecah, lanjut Akbar, ada enam petugas yang sedang berjaga ditambah dua personel dari Polres setempat. Hingga Minggu malam, dua petugas lapas belum diketahui keadaannya dan diduga masih terjebak di dalam lapas tersebut.

Berdasarkan data yang dimiliki Akbar, Lapas Labuhan Ruku dihuni oleh 867 narapidana. Jumlah itu melebihi kapasitas daya tampung yang seharusnya hanya menampung maksimal 300 narapidana.

Saat ini, petugas di lokasi kerusuhan terus berupaya mengendalikan situasi dan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan pemadam kebakaran. Komandan Kodim, Kapolres setempat dan Pelaksana Harian Kepala Lapas Labuhan Ruku berusaha bernegosiasi dengan para narapidana agar situasinya segera terkendali.

"Lokasi Lapas letaknya cukup jauh dan butuh waktu sekitar 45 menit dari Polres. Hingga saat ini kami belum dapat info adanya korban jiwa. Info terakhir kondisi Lapas Labuhan Ruku, seluruh gedung perkantoran terbakar, demikian juga dapur, dan Blok C," ujar Akbar.

Sebelumnya diberitakan, para napi di Lapas Labuhan Ruku ricuh dan mengakibatkan kebakaran lapas. Kepala Lapas Labuhan Ruku Sutopo Brutu mengatakan, kebakaran itu terjadi setelah puluhan narapidana melakukan kerusuhan di dalam lapas.

"Informasi yang saya terima, ada 49 napi pindahan yang kecewa karena tidak bisa dibesuk. Karenanya, mereka memprovokasi napi lain untuk berbuat kerusuhan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com