Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toleransi di Era SBY Diklaim Lebih Baik

Kompas.com - 16/08/2013, 10:10 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Syariefudin Hasan mengklaim kerukunan dan toleransi di Indonesia jauh lebih baik di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu alasan untuk bangga menjadi warga negara Indonesia.

Syarief menyampaikan, untuk masalah toleransi, era kepemimpinan Presiden SBY dinilainya memiliki semangat kebersamaan antar-umat beragama. Semangat kebersamaan itu tampak dalam upaya membangun ekonomi nasional.

"Toleransi cukup bagus, semangat kebersamaan untuk membangun ekonomi di tengah banyaknya tantangan," kata Syarief saat menghadiri acara pidato kenegaraan Presiden SBY dan sidang pembukaan masa sidang, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Kompas.com/SABRINA ASRIL Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan bersama 5.000 anak yatim piatu, Minggu (21/7/2013) di Hall D2 Jiexpo. Acara buka bersama ini dilakukan dalam rangka syukuran masuknya Pertamina sebagai perusahaan terbaik peringkat 122 versi Majalah Forbes.

Jika dibanding negara lain, kata Syarief, toleransi dan kerukunan di Indonesia jauh lebih baik. Semua dinamika yang mencuat berhasil diselesaikan bersama, termasuk memberi stimulus ekonomi, dan dukungan keamanan dari pihak yang berwenang.

"Kita harus bangga jadi orang Indonesia, kita dihargai oleh bangsa-bangsa sababat. Kita harus bangga jadi bangsa indonesia, kita bangga pada kepemimpinan sekarang," ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden SBY menyampaikan dua pidato kenegaraan dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah pada Jumat (16/8/2013) di Kompleks Parlemen. Presiden akan menyampaikan sejumlah pandangannya terkait kebijakan pemerintah dan isu terkini yang terjadi di Tanah Air dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia.

Selain itu, Presiden SBY juga akan menyampaikan situasi kondisi kebangsaan dan kenegaraan Indonesia, refleksi dan perspektif, serta seruan kepada seluruh rakyat Indonesia (state of the union address). Pada siang harinya, dijadwalkan pukul 14.00 WIB, Presiden akan menyampaikan pidato tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2014 dan Nota Keuangan dalam rapat paripurna luar biasa DPR yang dihadiri pimpinan dan anggota DPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com