Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat dengan SBY, Putut Bisa Bernasib seperti Timur Pradopo

Kompas.com - 02/08/2013, 12:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eva K Sundari menyebut Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayu Seno sebagai calon terkuat pengganti Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Menurut Eva, Putut berpeluang besar karena memiliki kedekatan personal dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 ini sempat menjadi ajudan Presiden pada periode 2004-2009.

Meski Putut masih jenderal bintang dua, Eva memperkirakan kenaikan pangkatnya bisa dipercepat oleh Presiden SBY. Pasalnya, manuver percepatan kenaikan pangkat juga pernah dilakukan Presiden SBY saat memilih Jenderal (Pol) Timur Pradopo sebagai Kapolri.

"Kita ingat bagaimana Presiden bermanuver memaksakan percepatan kenaikan pangkat Pak Timur sehingga akal-akalan terjadi di luar speed yang ada. Saya khawatir, Presiden akan melakukan hal yang sama untuk Pak Putut yang eks ajudan," kata Eva saat dihubungi pada Jumat (2/8/2013).

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, dirinya berharap Presiden SBY dapat memilih calon Kapolri terbaik. Secara kriteria, Eva memandang figur yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah sosok Kapolri yang tegas pada tindakan intoleran dan premanisme, antikorupsi, akuntabel, dan independen agar tidak mengganggu terselenggaranya seleksi yang terbuka dan fair.

"Potensi terbesar (jadi Kapolri) Pak Putut berdasarkan kedekatan personal. Kalau ada pemaksaan kenaikan pangkat, ya Jenderal (Putut) itu yang jadi," ujarnya.

Untuk diketahui, Putut termasuk perwira dengan karier yang mengilap. Karier kepemimpinan pria berusia 52 tahun ini diawali dengan menjabat Kapolres Situbondo (2000-2001) dan kemudian menjabat sebagai Kapolres Jember selama dua tahun (2001-2003). Setelah itu, Putut kemudian ditarik ke Mapolda Jawa Timur sebagai Korspripim (2003-2004).

Seiring naiknya SBY sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2004, Putut pun ditugaskan sebagai ajudan Presiden selama lima tahun (2004-2009). Naik pangkat sebagai jenderal, Putut ditugasi sebagai Wakapolda Metro Jaya (2009-2011), Kapolda Banten (2011), lalu mendapat pangkat Irjen dan menjabat Kapolda Jawa Barat (2011-2012). Hingga kemudian, pada 31 Oktober 2012, Putut resmi menjadi Kapolda Metro Jaya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo akan memasuki masa pensiun pada Januari 2014. Komisi Kepolisian Nasional membuat penilaian rekam jejak terhadap sembilan perwira tinggi Polri yang dapat dicalonkan menjadi Kapolri. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdik) Polri Komjen Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Kepala Divisi Informasi dan Teknologi (IT) Polri Irjen Anis Angkawijaya, Wakil Kabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Kepala Divisi Hukum (Divkum) Polri Irjen Anton Setiadi, Kepala Badan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Puji Hartanto, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno, dan Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asop) Inspektur Jenderal (Irjen) Badrodin Haiti.

Irjen Badrodin Haiti akan segera naik pangkat menjadi Komjen setelah menggantikan Komjen Oegroseno yang dilantik menjadi Wakapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi Ngemal di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi Ngemal di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Soroti Politik Uang pada Pilkada, Bawaslu: Saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Soroti Politik Uang pada Pilkada, Bawaslu: Saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Nasional
Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

Nasional
Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com