Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Terima 12 Nama Calon Hakim Agung

Kompas.com - 30/07/2013, 15:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat menerima pimpinan Komisi Yudisial, Selasa (30/7/2013) siang. Ketua KY Suparman Marzuki menyerahkan 12 nama calon hakim agung untuk selanjutnya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Parlemen.

"KY serahkan secara resmi. Ada 23 peserta yang diwawancarai. Hanya 12 nama yang lolos. Ini nama maksimal yang bisa kami serahkan. Nanti diserahkan ke Komisi III untuk melaksanakan seleksi lebih lanjut," ujar Suparman.

Adapun 12 nama calon hakim agung itu adalah:
Arofah Windiani, Hartono Abdul Murad, Heru Iriani, Manahan MP Sitompul, Sudrajad Dimyati, Zahrul Rabain (perdata); serta Bambang Edy Sutanto dan Is Sudaryono (tata usaha negara). Selain itu, Eddy Army, Maruap Dohmatiga Pasaribu, Mulijanto, dan Sumardjiatmo (pidana).

Dari 12 nama calon itu akan dipilih 7 orang untuk mengisi kekosongan hakim agung di Mahkamah Agung.

Suparman menjelaskan, berdasarkan undang-undang, seharusnya KY menyerahkan 21 orang.

"Harusnya tiga kali jumlah yang dibutuhkan, jadi 21 orang. Tapi kami serahkan hanya 12 orang karena ini untuk kepentingan bangsa, kami tidak mau hanya sekadar mencukupi kuota. Perlu dipertimbangkan bahwa kami ini sedang mencari wakil Tuhan, dan itu tidak mudah," kata Suparman.

Ketua DPR Marzuki Alie, yang menerima rombongan KY, mengaku sudah mengingatkan KY agar tidak terlalu terpaku pada jumlah kuota. Menurutnya, saat nama-nama itu diserahkan kepada DPR, maka yang akan menjadi pertimbangan bersifat politis.

"Kalau ada satu saja yang nyelip masuk, maka MA nanti akan ada orang yang akan buat masalah di MA. Dalam waktu pendek, DPR tidak mungkin bisa melakukan pertimbangan utuh, jadi akan lebih ke politik. Makanya saat diserahkan ke DPR, harus sudah penuhi profesi dan kapasitasnya," ujar Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com