Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Asosiasi Importir Daging Sapi Sebut Elda Makelar Kuota Daging

Kompas.com - 29/07/2013, 15:08 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring menyebut Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda Devianne Adiningrat sebagai makelar kuota impor daging. Thomas mengaku pernah ditawari penambahan kuota impor daging sebanyak 10.000 ton pada 2013.

"Dia (Elda) telepon saya dan dia bilang ada kuota daging. Saya pikir pastilah (makelar) karena jabatan dia bukan importir. Jadi, saya berpikir dia makelar kuota daging," ujar Thomas saat memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Thomas hadir sebagai saksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi. Thomas mengaku tidak percaya dengan Elda pada saat itu sehingga menolak tawaran Elda. Menurut Thomas, alokasi tahun 2012 disepakati yakni 34 ribu ton sehingga menurutnya tidak mungkin Elda bisa menambah kuota 10 ribu ton.

"Dia bilang bisa urus di atas 10.000 ton. Saya langsung tidak percaya. Kalau dia bilang bisa 10 ribu ton tidak mungkin, karena akan timbulkan gejolak di antara para importir," terangnya.

Selain itu, dia mengaku tak mengenal Elda yang juga merupakan Komisaris PT Radina Bioadicipta. Menurut Thomas, Elda menghubunginya karena mendapat nomor teleponnya yang tertera di kartu nama. Kartu nama itu pernah diberikannya kepada Elda pada Mei 2012.

"Ketemu Mei 2012, ketika Asperindo lakukan kongres," katanya.

Dalam kasus ini, Elda dinilai sebagai orang yang membantu mengurus perizinan kuota impor daging PT Indoguna Utama. Berdasarkan BAP Elda yang pernah dibacakan di persidangan waktu lalu, disebutkan Elda mengaku bertemu dengan Ahmad Fathanah dan Direktur PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman di Senayan City pada 30 Desember 2012.

Dalam pertemuan itu, menurut BAP Elda, Fathanah menyampaikan hasil pertemuannya dengan sejumlah petinggi PKS di Lembang. Fathanah mengaku sudah bicara dengan Luthfi, Hilmi, dan Menteri Pertanian Suswono dalam pertemuan di Lembang tersebut.

Menurut Fathanah, seperti yang dituturkan Elda dalam BAP-nya, pertemuan di Lembang itu menghasilkan kesepakatan bahwa Maria akan dibantu dalam kepengurusan penambahan kuota impor daging sapi, sementara Mentan akan membaca situasi dan kondisinya.

Seperti diketahui, KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka atas dugaan bersama-sama Fathanah menerima hadiah atau janji dari Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Pemberian uang diduga berkaitan dengan upaya mengurus tambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Belakangan, KPK menetapkan Direktur Utama PT Indoguna Maria Elizabeth Liman sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com