Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lapas yang Kelebihan Kapasitas hingga 900 Persen

Kompas.com - 23/07/2013, 13:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsudin mengakui, lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia mengalami kelebihan kapasitas. Bahkan, kata dia, ada lapas yang kelebihan kapasitas hingga 900 persen. Amir menyebutkan lapas di sejumlah daerah seperti Martapura, Bagan Siapi-api, dan Banjarmasin.

"Ekstremnya, beberapa lembaga pemasyarakatan kita itu bahkan mengalami over kapasitas sampai di atas 500 persen, bahkan ada yang sampai 900 persen," kata Amir kepada wartawan, seusai pemberian remisi untuk napi anak, di Jakarta, Selasa (23/7/2013). 

Meski lapas-lapas mengalami kelebihan kapasitas, Amir mengatakan, tak akan mendirikan lapas baru. Menurutnya, memindahkan narapidana yang terjerat narkoba ke tempat rehabilitasi akan lebih efektif sebagai solusi mengatasi kelebihan kapasitas itu. Selain itu, kata dia, hal ini bukan hanya tanggung jawab Kemenhuk dan HAM. 

"Misalnya, Kementerian Kesehatan dapat memberikan fasilitas rumah sakit tempat rehabilitasi diselenggarakan," ujarnya.

Persoalan kelebihan kapasitas di lapas kembali mencuat pasca-kericuhan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Ricuh itu dipicu matinya aliran listrik dan air yang membuat ribuan napi mengamuk. Selain itu, disinggung pula lapas yang sudah kelebihan kapasitas sebagai salah satu pemicunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com