"Saya dukung bahwa tempat lapas kita menjadi penghuninya makin baik, fasilitasnya juga memadai, tidak terjadi diskriminasi, tidak terjadi pemadaman listrik, air yang putus," ujar Hidayat saat mengunjungi Rumah Tahanan Klas I Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2013).
Menurut Hidayat, adanya pembinaan yang baik didukung fasilitas yang menunjang dapat membuat para narapidana maupun tahanan menjadi lebih baik. Lapas akan menjadi rumah pertobatan yang nyaman bagi mereka.
"Itu supaya mereka bisa menjalani kehidupan di lapas dengan cara yang membuat mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar," katanya.
Dia berharap kejadian itu menjadi bahan evaluasi pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus menginvestigasi penyebab utama kericuhan. "Harus ada tim investigasi, jangan saling menyalahkan," ujarnya.
Kericuhan di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7/2013) bermula saat pasokan listrik dan air di lapas terhenti. Para napi kemudian melakukan provokasi hingga timbul kerusuhan di lapas yang akhirnya berujung pada pembakaran. Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan itu menggunakan kesempatan kabur setelah sebelumnya menyandera 15 petugas lapas.
Sekitar 176 napi melarikan diri. Sebanyak 15 di antaranya merupakan napi kasus terorisme. Kepolisian hingga saat ini melakukan pengejaran terhadap ratusan napi yang kabur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.