Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri: Sudi Silalahi Harus Waspada, Sudah Banyak Korban Istana

Kompas.com - 10/07/2013, 14:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku tak masalah jika diminta untuk meminta maaf kepada Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Hal ini menyusul tudingan Fahri kepada Sudi yang dianggap sebagai otak di balik penangkapan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

"Kalau soal minta maaf, sesama manusia jelang puasa saya minta maaf. Kalau saya katakan sesuatu, itu dalam kapasitas saya sebagai pengawas yang diberikan mandat oleh konstitusi untuk mengawasi cara kerja lembaga negara. Saya harus kritis," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Rabu (10/7/2013).

Fahri mengaku tengah melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan rekayasa kasus dugaan suap terkait impor daging sapi. Menurutnya, investigasi itu hampir selesai sehingga ia mengingatkan Sudi untuk waspada.

"Itu baru kutipan begitu saja, saya punya yang lebih seram lagi. Tinggal sedikit lagi investigasinya rampung. Pak Sudi harusnya waspada, Istana ini sudah banyak korbannya," kata Fahri.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Menteri Sekertaris Negara Sudi Silalahi.
Anggota Komisi III DPR itu menyebutkan keterkaitan Sudi terlihat dari adanya hubungan antara Yudi Setiawan, saksi utama kasus impor sapi, dengan seorang staf khusus kepresidenan. Yudi yang merupakan tersangka kasus pembobolan Bank Jabar dan korupsi dana APBD di Bank Kalsel ini pernah ditangkap pada November 2012 bersama Wisnu Agung Prasetya, yang merupakan staf khusus presiden di sebuah apartemen.

"Bagaimana bisa buron tidur sama orang Istana? Apa itu bukan sebuah tanda? Kalau ada kaitannya Istana dengan kasus impor sapi ini," kata Fahri.

Fahri menuding Istana sudah mengintervensi sejumlah kasus sehingga mengakibatkan orang yang menurutnya tidak bersalah akhirnya harus dibui. Ia mencontohkan mantan rekan separtainya, Misbakhun, yang terjerat kasus L/C fiktif Bank Century pada 2010 silam.

"Anda suka atau tidak, elemen-elemen ini masih bekerja. Sudi harusnya introspeksi dan jangan salahi kami terus. Saya akan selesaikan investigasi ini, nanti akan saya beberkan," kata Fahri.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah tudingan Fahri. Ia mengaku tidak akan memperkarakannya sampai ke jalur hukum. Namun, Sudi meminta Fahri untuk meminta maaf karena sudah menyampaikan kabar bohong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com