Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Saya Sudah Buka Komunikasi dengan Semua Partai

Kompas.com - 07/07/2013, 10:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku telah melakukan komunikasi dengan semua partai terkait hal yang berkaitan dengan pencalonan sebagai presiden atau wakil presiden. Komunikasi tersebut dilakukan untuk memetakan peluang bila nanti dirinya benar-benar memutuskan untuk maju sebagai capres atau cawapres.

"Saya sudah buka komunikasi (capres dan cawapres) dengan Golkar, Demokrat, PDI-P, dan semuanya," kata Mahfud, sesaat sebelum meresmikan Rumah Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013).

Mahfud menjelaskan, komunikasi dilakukan langsung oleh semua elite partai yang ada. Hasil pertemuan itu, lanjutnya, akan diolahnya untuk menghitung peluang serta dampak sebelum dirinya memutuskan maju sebagai capres atau cawapres.

Ia menjamin, komunikasi dibuka secara obyektif, dan dirinya menyadari tak ada satu figur pun yang sempurna. Plus dan minus tersebut nantinya akan diolah oleh tim Mahfud agar informasinya menjadi akurat.

"Jadi semua politik itu ada plus minusnya, saya sedang mengolah semua informasi dan komunikasi itu. Tentu saat ini probabilitasnya lebih terbuka menjadi capres, terbuka menjadi cawapres, dan terbuka juga untuk tidak menjadi apa-apa," ujarnya.

Untuk diketahui, nama Mahfud MD selalu mengisi hasil survei capres atau cawapres dengan elektabilitas tinggi. Bahkan beberapa partai dikaitkan dengan Mahfud MD, salah satunya Partai Demokrat yang akan menjaring capres dan cawapresnya melalui bursa konvensi.

Selain Demokrat, Partai Golkar juga mengaku tertarik dengan Mahfud untuk mendampingi Aburizal "Ical" Bakrie. Meski begitu, Mahfud belum memutuskan pilihannya, dan Partai Golkar pun masih ingin mempelajari sejumlah tokoh lain untuk mendampingi Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com