Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangkan Citra Polisi yang Identik dengan Uang

Kompas.com - 01/07/2013, 13:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI merayakan hari jadinya yang ke-67, Senin (1/7/2013). Di hari jadi ini, tugas korps Bhayangkara masih menggunung. Salah satu pekerjaan rumah utama yang dinilai harus diselesaikan segera oleh Polri adalah menghilangkan citra polisi yang identik dengan uang. Polri harus hadir kembali sebagai pelayan penuh masyarakat di lapangan.

"Polri harus bisa membuang jauh kesan yang salah di sebagian masyarakat bahwa kalau berurusan dengan Polri itu identik dengan uang. Kesan yang ada hilang kambing lapor kepada polisi malah hilang sapi. Ini yang harus dikikis," ujar Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Martin menuturkan Polri ke depan harus mereformasi dirinya dengan paradigma baru yakni polisi yang hadir sebagai alat penegakan hukum dan juga alat untuk menjaga keamanan masyarakat. Dengan pemahaman tersebut, lanjutnya, Polri harus menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat dan bukan alat kekuasaan.

"Bagaimana membuat Polri disayangi, dan dirindukan rakyat dan bukan dihindari rakyat itulah yang penting harus dilakukan Polri ke depan," kata Martin.

Berantas suap

Lebih lanjut, Martin juga menyoroti masalah seleksi penerimaan calon polisi, kenaikan pangkat, hingga mutasi di lingkungan internal Polri yang sarat akan praktik suap. Hal tersebut harus segera diberantas untuk mengembalikan profesionalisme Polri dalam melaksanakan tugasnya.

"Kalau sejak awal semuanya di kepolisian berurusan dengan uang, ya sudah otomatis anggota Polri itu pun di mana-mana akan mencari uang untuk membayar uang yang sudah dikeluarkannya," ucap Martin.

Dengan kondisi itu, lanjut Martin, membuat tugas aparat di kepolisian sudah menjadi ladang bisnis dan bukan lagi pengabdian. Alhasil, masyarakat yang akhirnya menjadi korban.

"Polri supaya baik, dari hulunya juga sudah harus bersih. Ke depan, tugas pemberantasan korupsi dan teroris ini perlu lebih sungguh-sungguh mendapat perhatian Polisi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com