Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Kompas.com - 31/05/2024, 21:18 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta Fahira Idris mengajak semua pihak untuk segera bertindak dalam menghentikan kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Menurutnya, kejahatan tersebut merupakan salah satu kejahatan kemanusiaan yang paling bengis dalam sejarah modern umat manusia.

Apa yang terjadi di Rafah, sebut Fahira, adalah bukti bahwa genosida yang dilakukan zionis Israel terhadap bangsa Palestina.

"Itu nyata dan dilakukan dengan penuh bangga di depan mata dunia. Tidak cukup melakukan pembunuhan massal dengan kekuatan militer, zionis Israel melakukan berbagai cara agar bangsa Palestina musnah dari muka bumi,” ujar Fahira Idris melalui keterangan persnya, Jumat (31/5/2024).

Seperti diketahui, pembantaian massal yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina semakin menggila. Salah satunya Rafah, yang merupakan kota terakhir di Jalur Gaza sekaligus tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina.

Baca juga: Kenaikan UKT Dibatalkan, Fahira Idris Dorong Refocusing Anggaran untuk Pendidikan Tinggi

Fahira mengungkapkan, selain menggunakan senjata seperti peluru dan bom, genosida yang dilakukan Israel juga melalui tindakan sistematis dan disengaja untuk memblokir serta melemahkan upaya bantuan kemanusiaan internasional dengan menahan semua jenis bantuan vital, seperti makanan, air, obat-obatan, serta berbagai inisiatif kemanusiaan lainnya.

Ia menyebut, salah satu praktik yang dilakukan, yakni sengaja menarget perempuan dan anak-anak untuk dibantai, menyasar tempat umum terutama rumah sakit, mengusir warga Palestina dari tanah dan rumahnya, serta memaksa warga Palestina menjadi pengungsi dan memblokir penyaluran bantuan kemanusiaan serta peralatan medis.

“Praktik inilah yang akan membuat warga Palestina kelaparan, dehidrasi, tidak mendapat pengobatan dan kemudian meninggal. Ini adalah metode-metode kebiadaban Israel untuk memusnahkan bangsa Palestina,” ucapnya.

Menurutnya, tindakan tegas dan sanksi keras harus dijatuhkan kepada Israel yang terus melakukan serangan di Rafah, meskipun sudah ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan serangannya.

Baca juga: Fahira Idris: PTN Harus Bisa Jadi Andalan Kelompok Miskin Dapatkan Pendidikan

“Praktik genosida Israel terhadap bangsa Palestina yang benar-benar sudah di luar nalar manusia yang beradab adalah ‘buah’ dari kemunafikan dan standar ganda negara-negara Barat pendukung Israel. Mereka selalu menyerukan perdamaian, tetapi tidak pernah mau menyelesaikan akar permasalahan, yaitu genosida yang dialami rakyat Palestina,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com