Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-serangan ke Rafah, 8 WNI Tertahan di Gaza

Kompas.com - 30/05/2024, 11:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, sebanyak 8 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza.

Relawan-relawan tetap bertahan di sana meski Israel memperluas serangannya hingga ke Rafah.

"Posisi terakhir saat ini ada 8 relawan yang masih ada di Gaza. Sesuai kebijakan Mer-C, mereka tetap di sana sambil menunggu rotasi selanjutnya," kata Judha dalam press briefing dikutip dari YouTube Ministry of Foreign Affairs (MoFA) Indonesia, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Judha menuturkan, Kemenlu sudah mengevakuasi 8 dari 10 WNI di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, ketika konflik semakin pecah.

Sementara itu, 2 orang relawan MER-C memilih tetap tinggal di Gaza untuk untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

Kemenlu menyatakan memahami keputusan itu mengingat MER-C memiliki kebijakan untuk tetap mempertahankan relawannya di Gaza.

"Untuk itu kami sudah melakukan koordinasi dengan MER-C terkait dengan penempatan relawan MER-C yang ada di Gaza. Yang penting adalah para relawan memahami risiko yang ada dan MER-C punya rencana kontigensi jika terjadi sesuatu dengan relawannya," tutur dia.

Baca juga: Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Setelah itu, MER-C mengirimkan tiga batch relawan tambahan.

Adapun untuk batch ketiga, pengiriman relawan itu terhambat karena adanya penutupan Rafah.

Sejak proses terhambat, Kemenlu telah meningkatkan koordinasi dengan MER-C dan WHO termasuk tim kedaruratan (emergency) WHO di lapangan.

"Sejak serangan di Rafah sudah ada 4 relawan MER-C yang berhasil keluar masing-masing tanggal 21, 23, 24 Mei. Keempat WNI sudah kembali ke Tanah Air," kata Judha.

Sebelumnya diberitakan, Israel menyerang kamp pengungsian Rafah di Jalur Gaza Selatan, Palestina, yang semula merupakan zona aman pengungsi.

Baca juga: Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Pada Minggu (26/5/2024), setidaknya 45 orang meninggal dalam serangan yang terjadi di Rafah.

Sulit memastikan jumlah total korban yang terluka, karena rumah sakit tempat para korban dirawat pun telah ditutup karena serangan drone Israel.

Serangan yang dilancarkan ini menuai kecaman, termasuk dari Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler.


Ia menilai, Netanyahu gagal mengalahkan perlawanan Palestina sehingga memperluas kekuasaannya dengan melakukan genosida di Rafah, Palestina.

"Netanyahu yang diperangi dan jaringan pembunuhnya berusaha memperluas kekuasaannya dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina,” kata Erdogan, dilansir dari Middle East Monitor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com