“Bagi kami, ujungnya sama saja. DPR bekerja untuk rakyat. Pemerintah bekerja untuk rakyat. Kami saling memberi masukan, mengkritik, serta sama-sama bekerja untuk rakyat,” tuturnya.
Sementara itu, soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai pendekatan terhadap calon gubernur, termasuk Khofifah Indar Parawansa.
Pihaknya telah berbicara dengan sejumlah partai yang mengusung Khofifah, seperti Gerindra, Partai amanat Nasional (PAN), dan Golkar.
Baca juga: Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel
Meski demikian, Said mengaku bahwa jika partai mengusung Khofifah, pihaknya ingin calon wakil gubernur berasal dari kader PDIP. Menurutnya, PDIP memiliki berbagai kader potensial sebagai cawagub.
“Kami tidak banyak meminta, tapi calon wakil gubernurnya harus dari PDIP,” tutur Said.
Said berharap, masyarakat tidak hanya memandang rakornas untuk melihat sikap politik PDIP, tapi juga program-program partai. Menurutnya, PDIP memiliki berbagai program strategis, seperti kemandirian serta kedaulatan di bidang pangan dan energi.
Jika bidang tersebut dapat dikuasai, perekonomian rakyat menjadi lebih maju dan Indonesia menjadi dapat menjadi bangsa yang lebih sejahtera.
Ia merasa miris karena Indonesia mengalami food trade deficit 5,8 miliar dollar AS pada 2023. Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Itu bisa menjadi masukan untuk pemerintah yang akan datang sekaligus kerja politik yang akan kami lakukan selama 5 tahun ke depan. Syukur-syukur jika pak Prabowo juga menaruh perhatian pada bidang tersebut,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.